Translate

Kamis, 29 Agustus 2019

DIBALIK RAHASIA ISMUL A'ZAM

ISMUL A’ZAM

Saudaraku yang dirahmati Allah. Apakah Ismul A’zam itu ? Adakah yang tahu ? Kenapa sangat rahasia ?  Seberapakah hebatnya Ismul A’zam ?

أعُوذُ باللّه السَّمِيعِ العَلِيمِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمِ مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ

DIBALIK RAHSIA ISMUL A’ZAM

Disini dikisahkan sebuah kisah.
Diriwayatkan seorang pemuda berguru dengan seorang yang sholih, lalu suatu ketika ia diperintah gurunya membeli beberapa hajat di pasar, dan ia kembali dengan wajah marah dan meminta pada gurunya Ismul A’zam, iaitu Nama Allah Yang Maha Agung yang jika seseorang berdoa dengan memanggil Allah dengan nama itu maka pasti doanya dikabul, tentunya tak sembarang orang mengetahuinya.

Gurunya bertanya, kalau kuberi kau Ismul A’zam, apa yang akan kau lakukan?, ia berkata : aku tadi melihat seorang orang tua yang miskin membawa kayu bakar dari hutan untuk dijual dipasar, lalu seorang kesatria membeli semuanya dan tak membayarnya, ketika orang tua itu menagih wangnya maka orang tua itu ditolak hingga terjatuh dan kesatria bersenjata itu pergi.

Lalu gurunya berkata : kalau kuberi kau Ismul A’zam kau mahu apa?.
Muridnya berkata : aku akan berdoa kepada Allah agar orang tua itu dimakmurkan Allah dan kesatria itu diberi musibah dan bala atas kejahatannya.
Gurunya bertanya : coba ceritakan ciri-ciri orang tua yang kau lihat dipasar itu?

Muridnya menceritakannya, maka gurunya berkata : muridku, orang tua itu guruku, dia tahu Ismul A’dham, dia boleh berdoa pada Allah untuk mencelakai kesatria itu, tapi demikianlah orang yang sholih, semakin tinggi derajatnya ia semakin merendah. SubhanAllah..

Ad-Damiri berkata di dalam kitab Hayat al-Hayawan Kubra, bahwa Ibnu ‘Adi berkata: ” Ja’far bin Hassan menceritakan kepada kami dari ayahnya, bahwa Rasulullah SAW bersabda: ” AKU TELAH MEMOHON DENGAN ISMUL A’ZAM KEPADA ALLAH, LALU JIBRIL AS DATANG MEMBAWAKANNYA KEPADAKU DALAM KEADAAN TERTUTUP.
Siti Aisyah berkata: ’Wahai Nabi Allah. ajarkan ia kepadaku!’,
Rasulullah SAW menjawab: ‘ KAMI DILARANG MEGAJARKANNYA KEPADA KAUM WANITA, ANAK-ANAK DAN ORANG BODOH’. “
Dalam hadist lainnya yang diriwayatkan oleh ibnu Majah dari siti Aisyah, bahwa ia berkata:” Aku mendengar Rasulullah SAW berdo’a:
” YA ALLAH, AKU MEMOHON AMPUN KEPADA MU DENGAN ISM-MU YANG SUCI DAN DIBERKATI, YANG PALIG ENGKAU SUKAI, YANG JIKA SESEORANG BERDO’A DENGANNYA NISCAYA ENGKAU PERKENANKAN, DAN JIKA IA MEMINTA KEPADAMU DENGANNYA NISCAYA ENGKAU BERI; DAN JIKA IA MINTA DIKASIHANI NISCAYA ENGKAU KASIHANI; DAN JIKA IA MINTA DILEPASKAN DARI KESULITAN NISCAYA ENGKAU LEPASKAN KESULITANNYA.”
Siti Aisyah melanjutkan: Pada suatu hari, Rasulullah SAW. berkata kepadaku; ” Wahai Aisyah, tahukah engkau bahwa Allah telah menunjukkan kepadaku Ismul al-A’zam, yang bila seseorang berdo’a dengannya niscaya doanya akan diperkenankan?”, Aisyah menjawab: “YA RASULULLAH, SEMOGA ALLAH MELIMPAHKAN SHALAWAT KEPADAMU, AJARKANLAH IA KEPADAKU!”, Rasulullah menjawab: ” Itu tidak patut buatmu wahai Aisyah!”.
Siti Aisyah melanjutkan: ” Kemudian aku berpaling dan duduk, beberapa saat kemudian aku bangkit kembali dan mendekati beliau seraya berkata: ” Ajarkkanlah ia kepadaku!”, Rasulullah menjawab: ” ITU TIDAK PATUT BUATMU WAHAI AISYAH! ”ENGKAU TIDAK BOLEH MEMPERGUNAKANYA SATUPUN UNTUK KEPENTINGAN DUNIA!.”
Selanjutnya Aisyah mengatakan: “Setelah itu aku beranjak dari tempat duduk dan berwudhu, kemudian sholat 2 raka’at lalu berdoa:
“ALLAAHUMMA INNII AD-’UUKALLAAHA WA AD-’UUKARRAHAMAANA WA AD-’UUKAL BARRARRAHIIMA WA AD’-UUKA BI-ASMAA-IKAL HUSNA KULLIHAA MAA ‘ALIMTU MINHAA WA MAA LAM A’LAM AN TAGHFIRALII WA TARHAMAII”
Ya Allah, sesungguhnya aku berdoa kepada Mu, ya Allah. Aku berdoa kepadaMU, ya a-Rahman. Aku berdoa kepada Mu, ya ar-Bar ar-Rahim. Aku berdoa kepada Mu dengan seluruh nama Mu yang indah, yang ku ketahui mahupun yang tidak ku ketahui, agar Engkau mengampuni dan mengasihiku.
Kemudian Rasulullah SAW tersenyum kepadanya sambil bersabda, “SESUNGGUHNYA NAMA ITU ADA DIANTARA NAMA-NAMA YANG ENGKAU SEBUTKAN DALAM DOAMU ITU” (HR Ibn Majah dari Aisyah RA)

FADHILAH ISMUL A’ZAM

Selain itu Imam Al-ghazali menerangkan: ada sebuah hadis yang menerangkan bahawa pada suatu peristiwa Rasulullah SAW mendengar seseorang yang mengucapkan doa seperti yang tersebut diatas  lalu Rasulullah SAW berkata: demi diriku yang dijadikan Allah, sesungguhnya dia berdoa dengan Ismul A’zam. Apabila meminta dengannya nescaya diberi Allah dan apabila berdoa dengannya, nescaya diperkenan Allah.

Ada  pendapat yang mengatakan demikian, Ismul Azam adalah nama-nama Allah yang paling agung diantara 99 Asma’ul Husna, jumlahnya ada 7 iaitu :
Ya Allah
Ya Hayyu
Ya Qoyyum
Ya Rahman
Ya Rahim
Ya Malikal Mulk
Ya Dzal Jalali wal Ikraam

Sebut saja nama-nama Allah ini (Ismul A’zam – nama Allah yang teragung lagi dirahsiakan), PASTI DAN PASTI INSYAALLAH … doa akan dimakbulkan (selagi ia baik). Ada pendapat mengatakan, nama Allah adalah 100 dan 99 diketahui melalui Quran dan satu di rahsiakan. Yang satu itulah Ismul-Azam. Nama yang teragung dan dirahsiakan.

Himpunan Nama-Nama Allah Yang Teragung;.

Himpunan dari kitab-kitab muktabar;
‘Abdu Dhaif Faqir Haqir
Hadrat Maulawi Jalaluddin Ahmad Ar-Rowi
Naqshbandi Mujaddidi Uwaisi
‘Ufiyallahu ‘Anhu Wali Walidaihi
Wali Mashaikhihi Wali Jami’il Muslimin

1. Imam Al-ghazali menerangkan: ada sebuah hadits yang menerangkan bahawa pada suatu peristiwa Rasulullah SAW mendengar seseorang yang mengucapkan doa seperti yang tersebut diatas lalu Rasulullah SAW berkata: demi diriku yang dijadikan Allah, sesungguhnya dia berdoa dengan Ismul A’zam. Apabila meminta dengannya nescaya diberi Allah dan apabila berdoa dengannya, nescaya diperkenan Allah

2. Ismul a’zam yang digunakan Zaid bin Harisah dalam kisahnya beliau berhadap dengan musuhnya yang ganas dengan pedang terhunus lalu berkata “bersiaplah hai Zaid untuk mati”, lalu Zaid menjawab, “tunggulah sebentar aku hendak solat”. lalu Zaid solat 2 rakaat lalu berdoa apabila selesai dan dia doa. Lalu datang seorang yang tidak dikenali mengendari kuda dengan pedang terhunus, bertempurlah musuh Zaid dengan pemuda baru tersebut, maka tergulinglah musuh Zaid itu lalu pendatang itu berkata, ” Ketika engkau berdoa pertama kalinya aku berada di langit ke-7 dan diperintahkan Jibrail untuk turun membantumu, ketika engkau membaca kali ke-2 aku telah berada di kaki langit, ketika engkau membaca ke-3 kalinya aku telah berada di depan musuh mu, ketahuilah hai Zaid bahwa sesiapa yang membaca doamu ini akan diperkenankan Allah saat itu juga. Ketika Zaid pulang ke madinah dia lalu mengabarkan berita itu kepada Rasulullah s.a.w dan Rasulullah menjawab, “Hai Zaid, engkau telah diajari Allah kalimat isim a’zam(ismul a’zam). Siapa berdoa dengannya akan diperkenankan dan siapa meminta dengannya akan diberi dengan segera.  (dipetik dari kitab Syamsul Ma’rifat juz II halaman 465)

Tetapi doa ini kadang-kala membuatkan seseorang itu berasa panas (hendak marah) jadi perlulah di mulai atau disusuli oleh selawat atau surah al-Fatihah atau Ayatul kursi

Himpunan Nama-Nama Allah Yang Teragung

Inilah Himpunan Nama-Nama Allah Yang Teragung dari 5 kitab-kitab muktabar yang disebut tadi;
Allah
Ya Allah
Allahumma
Allah Hu
Huwallah
Ya Hu
Hu
Ilahi
Ilahana
Rabb Rabb
Ya Rabbi Ya Rabbi
Rabbana
La Ilaha Illa Allah
La Ilaha Illa Hu
La Ilaha Illa Anta
Wa Ilahukum Ilahun Wahid
La Ilaha Illa Hu Arrahman Nurrahim
Bismillah
Bismillah Hir Rahmanir Rahim
Ar-Rahman
Allahur-Rahmanur Rahim
Al Hayyu Al Qayyum
Ar-Rahmanur Rahimul Hayyul Qayyum
Ya Arhamar-Rahimin
Ya Hayyu Ya Qayyum
Ya Badi’as-Samawatiwal-Ardhz
Badi’us-Samawatiwal-Ardhz Dzul-Jalali wal Ikram
Al-Hannan Al-Mannan Badi’us-Samawatiwal-Ardhz Dzul-Jalali wal Ikram
Dzul-Jalali Wal Ikram
Malikul Mulk
Ya Malikal Mulk
Ya Dzal-Jalali Wal-Ikram
Ya Halim Ya A’lim Ya ‘Aliy Ya’Azim
Al ‘Aliyul ‘Azimul Halimul ‘Alim
Allahu La Ilaha Illa Hu
Allahu La Ilaha Illa Huwal Hayyul Qayyum
Al Hannan
Al Mannan
Ya Hannan Ya Mannan
Al Ahad
As Samad
As Sari’
Al Wahhab
Al Wadud
Al Mani’
Al Ghaffar
Al-Qarib
As-Sami’
Al-Basir
Al-Haqq
Al-Latif
Al-Muhyi Al Mumit
Ya Zahir
Arhamur-Rahimin
Allahu Hamidun Qahhar
Khairul Waritsin
Hasbunallahu Wani’mal Wakil
La Ilaha Illa Antal Ahadus Samadillazi Lam Yalid Walam Yulad
Walam Yakunlahu Kufuwan Ahad
Tarkul Ma’asi
Sami’ud-du’a
Salamun Qaulam Mir Rabbir Rahim
Lailaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minaz-Zalimin
Huwallah Allah Allahullazi La Ilaha Illa Huwa Rabbul ‘Arshil ‘Azim
Alif Lam Mim
Ha Mim
Ta Sin
Nun
Alif Ha Ra Ta Kaf Lam Mim Nun Sin ‘Ain Qaf Sad Ha Ya
Kaf Ha Ya ‘Ain Sad Ha Mim ‘Ain Sin Qaf

Beberapa Izmul A’zam yang diamalkan ulama terdahulu.

ISMUL A’ZAM YANG DI AMALKAN OLEH USTHUM AL-ARIF BILLAH DI ZAMAN NABI SULAIMAN ALAIHI SALAM;

YAA HAYYU YA QAYYUM YAA ILAAHANAA WA ILAAHA KULLI SYAI’IN ILAAHAN WAAHIDAN LAA ILAAHA ILLA ANTA.
Artinya:
YA, ALLAH TUHAN YANG HIDUP, TUHAN YANG BERDIRI SENDIRI, YA ALLAH TUHAN KAMI, TUHAN SEGALA SESUATU, TUHAN YANG MAHA ESA, TIDAK ADA TUHAN YANG BENAR DI SEMBAH HANYA ENGKAU WAHAI TUHAN KAMI.

Keterangan:
Sebagian riwayat menerangkan bahwa yang memindahkan istana Balqis dari negeri saba’ ke dalam kerajaan nabi sulaiman adalah ahli kitab bernama Ashif bin Barkhriya.

Tetapi ada pula terdapat riwayat lain bahwa yang melaksanakan pemindahan istana Balqis dari Saba’ ke Palestina adalah seorang waliyullah Arif billah yang bernama USTHUM  yang selalu mengamalkan Ismu A’zam tersebut di atas.

ISMUL  A’ZAM YANG DI AMALKAN OLEH  ALA BIN HADLRAMI

YAA HALIMU YAA ‘ALIMU YAA ‘ALIYYU YAA’ADHIIM
Artinya:
Yaa Allah Tuhan yang Maha Kasih Sayang, Tuhan yang Maha Tahu, MahaTinggi dan Maha Besar.

Keterangan:
Terdapat dalam sebuah kitab do’a yang di karang oleh salah seorang ulama besar yang sangat wara’ dan baik budi, iaitu Al-‘alaamah Abi Bakhrin Muhammad Alwaliid. Suatu keterangan yang sangat menarik hati, antara lain seperti yang tersebut di bawah ini:

Muthrib ibnu ‘Abdullah ibnu Mash’ab Al-madahi menerangkan: bahwa dia pada suatu hari datang berkunjung kerumah khalifah Amirul mukminin Al-mansuur. Muthrib menampak wajah khalifah penuh dengan kedukaan, mungkin ada suatu musibah yang menimpa diri beliau.

Khalifah berkata: “ wahai saudaraku muthrib, telah di timpahkan tuhan kepada diriku suatu ujian, iaitu perasaan sedih dan duka dalam masa beberapa hari ini, aku tidak dapat menghilangkannya, berilah aku ucapan-ucapan dan do’a semoga dengan itu tuhan menghilangkan dengan segera “.

Muthrib berkata: “ ya amirul mukminin, Muhammad Bin Tsabit pernah bercerita kepadaku bahwa salah seorang penduduk Bashrah telah di timpa musibah menderita sakit telinga beberapa hari lamanya, menyebabkan dia tidak dapat tidur.

Hasan Bashri berkata kepada si penderita itu: “ bacalah do’a yang di amalkan dan selalu dibaca oleh ‘Ula bin Khadhrami. Ia pernah berada dalam kesempitan, iaitu kehabisan air di tengah-tengah di padang pasir. Dan pernah ia hendak menyeberangi laut Bahrain bersama kudanya ketika dalam peperangan, sedang kapal alat menyeberang tidak ada, dan ketika itu ia bersama dengan Abi hurairah.

Khlifah berkata: “ teruskanlah ceritamu itu hai muthrib”.
Muthrib meneruskan dengan berkata: “ ketika ‘Ula bin Khadrami sedang dalam perjalanan di tengah-tengah padang pasir, ia kehabisan air, hampir saja ia binasa kehausan. Lalu ia sembahyang dua rakaat kemudian di bacanya beberapakali do’a tersebut di atas yang memang sudah menjadi bacan dan amalannya beberapa lama sebelum itu.

Tidak lama kemudian awanpun mendung dan mencurahlah air hujan dari langit sangat lebatnya.

Muthrib melanjutkan ceritanya, begitu juga ketika ‘Ula bin khadhrami pada sutu kali peristiwa hendak menyeberangi laut Bahrain bersama kudanya sedang alat penyeberangan tidak ada. Ia sembahyang dua rakaat, kemudian membaca do’a tersebut di atas beberapa kali. Ia mengendarai kudanya dan dengan tidak ragu-ragu lalu menyeberangi laut yang luas itu dengan tidak terkena basah dan selamat sampai ke seberang.

Khalifah mendengar cerita ini sangat tertarik lalu bertanya: “ Bagaimana laki-laki yang menderita sakit telinga tadi?”

Muthrib menjawab: “ lelaki itu membaca dan mengamalkan terus menerus dengan tidak henti-hentinya dengan penuh pengharapan semoga kiranya tuhan menyembuhkan penyakit itu. Maka pada suatu hari terasa oleh lelaki itu seolah olah ada sesuatu yang keluar dari dalam telinganya. Kemudian terbang, dan dia merasa sembuh dari penyakitnya”.

Adapun khalifah setelah mendengar cerita itu lalu meminta diri kepada muthrib masuk ke kamar ibadahnya. Tidak beberapa lama kemudian khalifah keluar dengan muka tersenyum dan wajah gembira, lalu berkata: “ hai muthrib, tuhan telah menghilangkan kedukaanku dengan do’a ‘Ula bin khadhrami itu “.

Kemudian khalifah meminta kepada pelayan istana supaya di siapkan makanan dan minuman untuk di santap bersama dengan muthrib sebagai ucapan syukur kepada tuhan dengan lenyapnya musibah kedukaan yang di derita khalifah beberapa hari lamanya.

ISMUL A’ZAM YANG DI AMALKAN OLEH MUSA AL-KADHIM IBNU JA’FAR S-SHADIQ

YAA SAMI’A KULLI SHOUTIN, WA YAA SAABIQA KULLI FAUTIN, WA YAA KASIYAL IDHAAMI LAHMAN WA MUNSYI RAHAA BA’DAL MAUTI, AS ALUKA BI ASMAA-IKAL ‘IDHAAMI WA BI-ISMIKAL AKBARIL MAKHZUUNI MAKNUUNIL LADZII LAM YATHTHALI’ ‘ALAIHI AHADUN MINAL MAKHLUUQIINA. YAA HALIMAN DZAA ANAATIN LAA YUQADDARU ‘ALAA ANAATIHII, YAADZAL MA’RUUFIL-LADZII LAA YANQATHI’U MA’RUUFUHU ABADAN WALAA TUHSHAA LAHUU ‘ABADAN FARRIJ ‘ANNII.

Artinya:

YA ALLAH TUHAN YANG MENDENGAR SETIAP SUARA, YA ALLAH TUHAN YANG MENDAHULUI SETIAP YANG BERLALU, YA ALLAH TUHAN YANG MEMBALUT TULANG DENGAN DAGING KEMUDIAN MEMISAHKANNYA SETELAH MATI, AKU MEMINTA DENGAN NAMA MU YANG MAHA AGUNG YANG TERSEMBUNYI DAN TERSIMPAN TIDAK DI KETAHUI OLEH SEORANG MAKHLUK PUN. YA ALLAH TUHAN YANG MAHA KASIH SAYANG, TIDAK TERBATAS KASIH SAYANGMU, YA ALLAH TUHAN YANG MEMPUNYAI KEBAIKAN, TIDAK TERPUTUS KEBAIKANMU SELAMA-LAMANYA DAN TIDAK TERHITUNG BANYAKNYA. SEMOGA KIRANYA ENGKAU SELAMATKAN AKU.

Keterangan:
Pada suatu peristiwa, khalifah Al-Rasyid telah menahan seorang ulama besar bernama Musa Al-Kazim bin Ja’far Shadiq pada suatu tempat tahanan kerana ada terdengar fatwanya di masyarakat yang sifatnya tidak menyetujui tindakan khalifah dalam beberapa hal. Tetapi anehnya dalam waktu tidak beberapa lama kemudian khalifah memanggil penjaga pintu tahanan agar Musa Al-Kazim segera di keluarkan dan di beri hadiah sebesar 30.000 dirham.

Penjaga pintu bertanya kepada khalifah: “ Apakah sebabnya wahai amirul mukminin maka demikian?”.

Khalifah menjawab: “ Malam tadi ketika aku sedang tidur, aku bermimpi seorang lelaki dengan pisau terhunus datang kepadaku dan berkata ‘lepaskan musa Al-Kazim, dia di fitnah dan di dzalim. Jika tidak saya akan menikam-mu dengan pisau ini’. Saya merasa seram terhadap mimpi ini. Lepaskanlah dia”.

Dengan segera penjaga pintu itu pergi ke tempat tahanan dimana Musa Al-Kazim di tahan. Pintu tahanan segera di buka dan di persilahkan beliau keluar.

Di saat itu penjaga pintu menerangkan kepada Musa Al-Kazim tentang mimpi yang terjadi diri khalifah.

Musa Al-Kazim berkata: “ saya selama dalam tahana dan bermimpi berjumpa dengan rasulullah s.a.w. lalu beliau mengajarkan kepadaku kalimat ismul a’zam. Rasululah berkata: ‘bacalah kalimat itu (do’a tersebut di atas), allah akan memelihara kamu. Kalimat-kalimat itu lalu saya baca dan saya amalkan selama dalam tahanan ini.

ISMUL A’ZAM MENURUT PENDAPAT IMAM AL-GHAZALI

WA ILAHUKUM ILAAHUN WAHIDUN LAA ILAAHA ILLA, HUWAR RAHMAA NURRAHIM. ALIF LAAM MIIM. ALLAHU LAA ILAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUM. ALLAHUMMA INNI AS ALUKA BI ANNII ASYHADUANNAKA ANTALLAAHU LAA ILAAHA ILLA ANTAL AHADU SHSHAMADU LAM YALID WALAM YUULAD WALAM YAKUN LAHUU KUFUAN AHAD.

ARTINYA:
DAN TUHAN KAMU ADALAH TUHAN YANG SATU. TIDAK ADA TUHAN YANG PATUT DI SEMBAH HANYA DIA (ALLAH) YANG MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG. ALIF LAAM MIIM (HANYA ALLAH YANG MENGETAHUI MAKSUDNYA) ALLAH, DIALAH TUHAN YANG MUTHLAQ DI SEMBAH, TIDAK ADA TUHAN SELAINNYA, HANYA DIA YANG MAHA HIDUP DAN BERDIRI SENDIRI. AKU MEMINTA KEPADAMU YAA ALLAH, BAHWA AKU MENYAKSIKAN TIDAK ADA TUHAN YANG PATUT DI SEMBAH HANYA ENGKAU YANG MAHA ESA, ENGKAU TEMPATKU MEMINTA, ENGKAU TIDAK DI LAHIRKAN DAN TIDAK MELAHIRKAN, DAN TIDAK ADA SIAPA JUGA YANG MENYEKUTUI ENGKAU.

Keterangan:
Imam Abi Hamid Al-Ghazali menerangkan dalam kitabnya Al-Maqshadul Asna Syarhi Asmaa Illahil Husna.

Sebuah warid menerangkan,Rasulullah s.a.w. berkata: “ Ismul A’zam terdapat dalam dua buah ayat. Pertama ayat “ wa ilaa hukum ” sampai akhir ( surah Ar-Rahim ), dan ke dua ayat permulaan surah ali imran, iaitu “ alif laam miim “ sampai akhir (surah Al-Qayyum).

Selain itu imam Ghazali menerangkan: ada sebuah hadits menerangkan bahwa pada satu peristiwa rasulullah s.a.w. mendengar seseorang yang mengucapkan do’a yang tersebut di atas, lalu Rasulullah s.a.w. berkata: demi diriku yang di jadikan tuhan, sesungguhnya dia berdo’a dengan Ismul A’zam. Apabila meminta dengannya niscaya diberi Tuhan dan apabila berdo’a dengannya niscaya diperkenankan tTuhan.

HURAIAN BESERTA DALILNYA

 1. YAA ARHAMAR ROOHIMIIN.
يقول يا ارحم الراحمين
Artinya : Wahai Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Penyayang.

ان لله تعالى ملكا موكلا بمن يقول ياارحم الراحمين فمن قالها ثلاثا قال له الملك ان ارحم الراحمين قد أقبل عليك فسل.
Dari Abu Umamah ra., Nabi Muhammad saww. bersabda:
INNA LILLAAHI TA’AALAA MALAKAN MUWAKKALAN BIMAN YAQULU YAA ARHAMAR ROOHIMIINA FAMAN QOOLAHAA TSALAATSAN QOOLA LAHUL MALAKU INNA ARHAMAR ROOHIMIINA QOD AQBALA ‘ALAIKA, FASAL.
Artinya : Sesungguhnya Allah swt. itu mempunyai seorang Malaikat yang ditugaskan kepada orang yang berkata “YAA ARHAMAR ROOHIMIIN” (wahai Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Penyayang), barangsiapa yang mengatakan perkataan itu tiga kali, maka malaikat itu berkata kepadanya, sesungguhnya Allah yang Maha Pengasih Lagi Penyayang telah menerima pujianmu, Maka bermohonlah.”. (HR. Al Hakim)

2.     YAA HAYYU YAA QAYYUUM.
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ
Artinya : Wahai Dzat Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya).

حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ يَحْيَى بْنُ الْمُغِيرَةِ الْمَخْزُومِيُّ الْمَدِينِيُّ وَغَيْرُ وَاحِدٍ قَالُوا حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي فُدَيْكٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ الْفَضْلِ عَنْ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَهَمَّهُ الْأَمْرُ رَفَعَ رَأْسَهُ إِلَى السَّمَاءِ فَقَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ وَإِذَا اجْتَهَدَ فِي الدُّعَاءِ قَالَ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ
Telah menceritakan kepada kami Abu Salamah Yahya bin Al Mughirah Al Makhzumi Al Madini serta lebih dari satu orang, mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik dari Ibrahim bin Al Fadhl dari Al Maqburi dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila merasa gundah karena suatu perkara maka beliau mengangkat kepalanya ke langit dan mengucapkan: “SUBHAANALLAHIL ‘AZHIIMI” (Maha Suci Allah yang Maha Agung). Dan apabila bersungguh-sungguh dalam berdoa beliau mengucapkan: “YAA HAYYU YAA QAYYUUM” (Wahai Dzat Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits gharib. (HR. At Tirmidzi No.3358)

3.     ALLAAHUMMA INNII AS-ALUKA BIANNII ASYHADU ANNAKA ANTALLAAHU LAA ILAAHA ILLAA ANTAl AHADUSH SHAMAD, ALLADZII LAM YALID WA LAM YUULAD WA LAM YAKUN LAHU KUFUWAN AHAD.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Artinya : Ya Allah, aku memohon kepadaMu dengan bersaksi bahwa Engkau adalah Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Yang Maha Esa, Tempat bergantung, Yang tidak melahirkan dan tidak dilahirkan, dan tidak ada sesuatupun yang serupa denganNya.

حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عِمْرَانَ الثَّعْلَبِيُّ الْكُوفِيُّ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ حُبَابٍ عَنْ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ الْأَسْلَمِيِّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَمِعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا يَدْعُو وَهُوَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ قَالَ فَقَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ سَأَلَ اللَّهَ بِاسْمِهِ الْأَعْظَمِ الَّذِي إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى قَالَ زَيْدٌ فَذَكَرْتُهُ لِزُهَيْرِ بْنِ مُعَاوِيَةَ بَعْدَ ذَلِكَ بِسِنِينَ فَقَالَ حَدَّثَنِي أَبُو إِسْحَقَ عَنْ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ قَالَ زَيْدٌ ثُمَّ ذَكَرْتُهُ لِسُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ فَحَدَّثَنِي عَنْ مَالِكٍ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ وَرَوَى شَرِيكٌ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ وَإِنَّمَا أَخَذَهُ أَبُو إِسْحَقَ الْهَمْدَانِيُّ عَنْ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ
Telah menceritakan kepada kami Ja’far bin Muhammad bin Imran Ats Tsa’labi Al Kufi telah menceritakan kepada kami Zaid bin Hubab dari Malik bin Mighwal dari Abdullah bin Buraidah Al Aslami dari ayahnya, ia berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mendengar orang yang berdoa dengan mengatakan; ALLAAHUMMA INNII AS-ALUKA BIANNII ASYHADU ANNAKA ANTALLAAHU LAA ILAAHA ILLAA ANTA, Al AHADUSH SHAMAD, ALLADZII LAM YALID WA LAM YUULAD WA LAM YAKUN LAHU KUFUWAN AHAD (Ya Allah, aku memohon kepadaMu dengan bersaksi bahwa Engkau adalah Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Yang Maha Esa, Tempat bergantung, Yang tidak melahirkan dan tidak dilahirkan, dan tidak ada sesuatupun yang serupa denganNya). Kemudian beliau mengatakan: “Demi Dzat yang jiwaku ada di tanganNya, sungguh ia telah meminta dengan namaNya yang paling agung, yang apabila Dia dimintai suatu doa maka Dia akan mengabulkan dan apabila diminta dengannya maka Dia akan memberi.” Zaid berkata; kemudian aku menyebutkannya kepada Zuhair bin Mu’awiyah beberapa tahun setelah itu. Kemudian ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq dari Malik bin Mighawal, Zaid berkata; Kemudian aku menyebutkannya kepada Sufyan Ats Tsauri kemudian ia menceritakan kepadaku dari Malik. Abu Isa berkata; Hadits ini adalah hadits Hasan Gharib, dan Syarik meriwayatkan hadits ini dari Abu Ishaq dari Ibnu Buraidah dari ayahnya, dan sesungguhnya Abu Ishaq Al Hamdani mengambilnya dari Malik bin Mighwal. (HR. At Tirmidzi No.3397, Abu Daud No.1276, Ahmad No.21963)

4.   YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM.
يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Artinya : Wahai Dzat yang memiliki kebesaran dan kemuliaan.

وَبِإِسْنَادِهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلِظُّوا بِيَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ قَالَ أَبُو عِيسَى وَهَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ وَقَدْ رُوِيَ هَذَا الْحَدِيثُ عَنْ أَنَسٍ مِنْ غَيْرِ هَذَا الْوَجْهِ
Dan dengan sanadnya (Iaitu; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim Al Muktib telah menceritakan kepada kami Abu Badr Syuja’ bin Al Walid dari Ar Ruhail bin Mu’awiyah saudara Zuhair bin Mu’awiyah, dari Ar Raqasyi dari Anas bin Malik), ia mengatakan; Rasulullah shallallahu wa’alaihi wa sallam bersabda: “Tetaplah berdoa dengan mengucapkan; YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM.” (Wahai Dzat yang memiliki kebesaran dan kemuliaan) Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits gharib. Dan hadits ini telah diriwayatkan dari Anas dari selain jalur ini. (HR. At Tirmidzi No.3447, 3448 dan 3450)

5.  ALLAAHUMMA LAA ILAAHA ILLAA ANTA Al MANNAAN, BADII’US SAMAAWAATI WAL ARDHI DZAL JALAALI WAL IKRAAM.
 اللَّهُمَّ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Artinya : Ya Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Yang Maha Memberi, Pencipta langit dan bumi, Dzat Yang memiliki keagungan dan kemuliaan.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي الثَّلْجِ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ بَغْدَادَ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ صَاحِبُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ زَرْبِيٍّ عَنْ عَاصِمٍ الْأَحْوَلِ وَثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ دَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَسْجِدَ وَرَجُلٌ قَدْ صَلَّى وَهُوَ يَدْعُو وَيَقُولُ فِي دُعَائِهِ اللَّهُمَّ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَدْرُونَ بِمَ دَعَا اللَّهَ دَعَا اللَّهَ بِاسْمِهِ الْأَعْظَمِ الَّذِي إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ وَقَدْ رُوِيَ مِنْ غَيْرِ هَذَا الْوَجْهِ عَنْ أَنَسٍ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Abu Ats Tsalj yang merupakan penduduk Baghdad berkunyah Abu Abdullah, sahabat Ahmad bin Hanbal, telah menceritakan kepada kami Yunus bin Muhammad Telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Zarbi dari Ashim Al Ahwas dan Tsabit dari Anas ia berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memasuki masjid dan terdapat seorang laki-laki yang melakukan shalat dan berdoa dengan mengucapkan: ALLAAHUMMA LAA ILAAHA ILLAA ANTA Al MANNAAN, BADII’US SAMAAWAATI WAL ARDHI DZAL JALAALI WAL IKRAAM (Ya Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Yang Maha Memberi, Pencipta langit dan bumi, Dzat Yang memiliki keagungan dan kemuliaan). Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Tahukah kalian, dengan apakah orang tersebut berdoa kepada Allah? Ia telah berdoa kepada Allah dengan namaNya yang paling agung, yang apabila Dia dimintai doa maka Dia akan mengabulkannya. Dan apabila diminta maka Dia akan memberi.” Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits gharib dari jalur ini. Dan telah diriwayatkan dari selain jalur ini. (HR. At Tirmidzi No.3467)

6.  ALLAAHUMMA INNII AS-ALUKA BIANNA LAKAL HAMDU LAA ILAAHA ILLAA ANTAl MANNAANU, BADII’US SAMAAWAATI WAL ARDHI, YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM, YAA HAYYU YAA QAYYUUM.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ
Artinya : Ya Allah, aku memohon kepadaMu bahwa bagiMu segala pujian, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Pemberi, Pencipta langit dan bumi. Wahai Dzat yang memiliki keagungan, serta kemuliaan, wahai Dzat yang Maha Hidup, lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya).

 حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ الْحَلَبِيُّ حَدَّثَنَا خَلَفُ بْنُ خَلِيفَةَ عَنْ حَفْصٍ يَعْنِي ابْنَ أَخِي أَنَسٍ عَنْ أَنَسٍ أَنَّهُ كَانَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسًا وَرَجُلٌ يُصَلِّي ثُمَّ دَعَا اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ دَعَا اللَّهَ بِاسْمِهِ الْعَظِيمِ الَّذِي إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى
Telah menceritakan kepada Kami Abdurrahman bin ‘Ubaidullah Al Halabi, telah menceritakan kepada Kami Khalaf bin Khalifah dari Hafsh yaitu anak saudara Anas dari Anas bahwa ia duduk bersama Rasulullah shallAllahu wa’alaihi wa sallam dan terdapat seorang laki-laki yang melakukan shalat, kemudian ia berdoa; ALLAAHUMMA INNII AS-ALUKA BIANNA LAKAL HAMDU LAA ILAAHA ILLAA ANTA, Al MANNAANU, BADII’US SAMAAWAATI WAL ARDHI, YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM, YAA HAYYU YAA QAYYUUM (Ya Allah, aku memohon kepadaMu bahwa bagiMu segala pujian, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Pemberi, Pencipta langit dan bumi. Wahai Dzat yang memiliki keagungan, serta kemuliaan, wahai Dzat yang Maha Hidup, lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)). Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sungguh ia telah berdoa kepada Allah dengan namaNya yang agung, yang apabila dipanjatkan doa kepadaNya dengan nama tersebut maka Dia akan mengabulkannya, dan apabila Dia diminta dengan nama tersebut maka Dia akan memberinya.” (HR.Abudaud No.1277)

7.  LAA ILAAHA ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MINAZH ZHAALIMIIN.
 لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنْ الظَّالِمِينَ
Artinya : Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang-orang yang berbuat aniaya.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ سَعْدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْوَةُ ذِي النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِي بَطْنِ الْحُوتِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنْ الظَّالِمِينَ فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِي شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ مَرَّةً عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ سَعْدٍ وَلَمْ يَذْكُرْ فِيهِ عَنْ أَبِيهِ وَقَدْ رَوَى غَيْرُ وَاحِدٍ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ يُونُسَ بْنِ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ سَعْدٍ وَلَمْ يَذْكُرُوا فِيهِ عَنْ أَبِيهِ وَرَوَى بَعْضُهُمْ وَهُوَ أَبُو أَحْمَدَ الزُّبَيْرِيُّ عَنْ يُونُسَ بْنِ أَبِي إِسْحَقَ فَقَالُوا عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ سَعْدٍ نَحْوَ رِوَايَةِ ابْنِ يُوسُفَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ سَعْدٍ وَكَانَ يُونُسُ بْنُ أَبِي إِسْحَقَ رُبَّمَا ذَكَرَ فِي هَذَا الْحَدِيثِ عَنْ أَبِيهِ وَرُبَّمَا لَمْ يَذْكُرْهُ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Yunus bin Abu Ishaq dari Ibrahim bin Muhammad bin Sa’d dari ayahnya dari Sa’d ia berkata; Rasulullah shallallahu wa’alaihi wa sallam bersabda: “Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah; LAA ILAAHA ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MINAZH ZHAALIMIIN (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang-orang yang berbuat aniaya). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya.” Muhammad bin Yahya berkata; berkata Muhammad bin Yusuf suatu kali dari Ibrahim bin Muhammad bin Sa’d dari Sa’d dan ia tidak menyebutkan padanya dari ayahnya. Dan hadits ini telah diriwayatkan lebih dari satu orang dari Yunus bin Abu Ishaq dari Ibrahim bin Muhammad bin Sa’d dari Sa’d dan mereka tidak menyebutkan padanya dari ayahnya. Dan sebagian mereka yaitu Abu Ahmad Az Zubairi telah meriwayatkan dari Yunus bin Abu Ishaq lalu mereka berkata dari Ibrahim bin Muhammad bin Sa’ad seperti riwayat Ibnu Yusuf dari ayahnya dari Sa’ad. dan terkadang Yunus bin Abu Ishaq menyebutkan dalam hadits ini dari ayahnya, dan terkadang tidak menyebutkannya.(HR. At tirmidzi No.3427)

Tambahan :

Al Habib Abdullah bin Husien Bin Thohir pernah ditanya/diminta oleh seseorang untuk memberikan  Asmaul A’zham kepadanya yang bila berdo’a dengan Asma’ul A’zham itu maka do’anya akan langsung/cepat terkabul, lalu Beliau berkata, mahukah engkau ku ajarkan amalan yang lebih cepat dari pengabulan dengan menggunakan Asmaul A’zham, lalu beliau berkata, do’akanlah aku (mendoakan orang lain), kerana apa yang engkau pinta untukku maka Allah akan mengabulkannya untukmu juga dengan pengabulan yang sangat cepat melebihi dengan Asmaul A’zham..

Ini dalil-dalilnya :

حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ أَبِي سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ صَفْوَانَ وَهُوَ ابْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ صَفْوَانَ وَكَانَتْ تَحْتَهُ الدَّرْدَاءُ قَالَ قَدِمْتُ الشَّامَ فَأَتَيْتُ أَبَا الدَّرْدَاءِ فِي مَنْزِلِهِ فَلَمْ أَجِدْهُ وَوَجَدْتُ أُمَّ الدَّرْدَاءِ فَقَالَتْ أَتُرِيدُ الْحَجَّ الْعَامَ فَقُلْتُ نَعَمْ قَالَتْ فَادْعُ اللَّهَ لَنَا بِخَيْرٍ فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ قَالَ فَخَرَجْتُ إِلَى السُّوقِ فَلَقِيتُ أَبَا الدَّرْدَاءِ فَقَالَ لِي مِثْلَ ذَلِكَ يَرْوِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ و حَدَّثَنَاه أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِي سُلَيْمَانَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ وَقَالَ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ صَفْوَانَ
Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami ‘Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami ‘Abdul Malik bin Abu Sulaiman dari Abu Az Zubair dari Shafwan bin ‘Abdullah bin Shafwan dan riwayat selanjutnya adalah dari Ummu Darda’, dia berkata; “Saya pernah pergi ke Syam dan mengunjungi Abu Darda’ di rumahnya. Namun saya tidak bertemu dengannya, lalu saya pergi menjumpai Ummu Darda’. Setelah itu, Ummu Darda’ bertanya kepada saya; ‘Hai Shafwan, apakah kamu akan pergi haji pada tahun ini? ‘ Saya pun menjawab; ‘Ya.’ Ummu Darda’ berkata; ‘Mohonkanlah kepada Allah kebaikan untuk kami, kerana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: ‘Doa seorang muslim untuk saudaranya sesama muslim dari kejauhan tanpa diketahui olehnya akan dikabulkan. Di atas kepalanya ada malaikat yang telah diutus, dan setiap kali ia berdoa untuk kebaikan, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan ‘Amin dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu.’ Shafwan berkata; ‘Setelah itu saya pergi ke pasar dan di sana saya bertemu dengan Abu Darda’. Ternyata ia pun mengatakan seperti itu kepada saya yang diriwayatkannya dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun dari ‘Abdul Malik bin Abu Sulaiman melalui sanad ini dengan Hadits yang serupa. dia berkata; dari Shafwan bin ‘Abdullah bin Shafwan. (HR. Muslim No.4914)

حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ وَكَانَتْ تَحْتَهُ أُمُّ الدَّرْدَاءِ فَأَتَاهُمْ فَوَجَدَ أُمَّ الدَّرْدَاءِ فَقَالَتْ لَهُ أَتُرِيدُ الْحَجَّ الْعَامَ فَقَالَ نَعَمْ قَالَتْ فَادْعُ لَنَا بِخَيْرٍ فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ إِنَّ دَعْوَةَ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ مُسْتَجَابَةٌ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ بِهِ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ قَالَ فَخَرَجْتُ إِلَى السُّوقِ فَلَقِيتُ أَبَا الدَّرْدَاءِ فَحَدَّثَنِي عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِ ذَلِكَ
Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdul Malik dari Abu Zubair dari Shafwan bin Abdullah -yang dia menanggung Ummu Darda’, kemudian dia mendatangi mereka- dan mendapati Ummu Darda’, maka Ummu Darda’ berkata kepadanya, “Apakah kamu hendak melaksanakan haji tahun ini?” Dia menjawab, “Ya.” Ummu Darda’ lalu berkata, “Tolong do’akan kebaikan untuk kami, kerana Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda: “Sesungguhnya do’anya seorang Muslim kepada saudaranya yang berada di tempat yang jauh adalah dikabulkan, dan di sisi kepalanya ada para Malaikat yang ditugaskan kepadanya, setiap kali berdo’a kepada saudaranya dengan kebaikan para Malaikat berkata, ‘Amiin, dan bagimu yang semisalnya’.” Shafwan berkata, “Kemudian aku keluar ke pasar dan bertemu dengan Abu Darda’, lalu ia menceritakan kepadaku tentang hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seperti itu.” (HR. Ahmad No.26279 dana No.20717)

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِي سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ صَفْوَانَ قَالَ وَكَانَتْ تَحْتَهُ ابْنَةُ أَبِي الدَّرْدَاءِ فَأَتَاهَا فَوَجَدَ أُمَّ الدَّرْدَاءِ وَلَمْ يَجِدْ أَبَا الدَّرْدَاءِ فَقَالَتْ لَهُ تُرِيدُ الْحَجَّ الْعَامَ قَالَ نَعَمْ قَالَتْ فَادْعُ اللَّهَ لَنَا بِخَيْرٍ فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ دَعْوَةُ الْمَرْءِ مُسْتَجَابَةٌ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ يُؤَمِّنُ عَلَى دُعَائِهِ كُلَّمَا دَعَا لَهُ بِخَيْرٍ قَالَ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلِهِ قَالَ ثُمَّ خَرَجْتُ إِلَى السُّوقِ فَلَقِيتُ أَبَا الدَّرْدَاءِ فَحَدَّثَنِي عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِ ذَلِكَ
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah; telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun dari Abdul Malik bin Abu Sulaiman dari Abu Az Zubair dari Shafwan bin Abdullah bin Shafwan -suami dari putri Abu Darda-, ia berkata; “Suatu ketika ia mendatanginya, namun ia hanya mendapati Ummu Darda’ dan tidak mendapati Abu Darda’. Ummu Darda pun berkata; ‘Apakah kamu mahu berangkat haji tahun ini? ‘ Shafwan menjawab; ‘Ya’ lalu Ummu Darda berkata; ‘Doakan kebaikan untuk kami, kerana Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Doa seseorang untuk saudaranya yang sedang tidak bersamanya adalah mustajab (terkabul). Kerana di atas kepalanya terdapat malaikat yang akan mengamini doanya setiap kali ia berdoa untuk kebaikan saudaranya. Malaikat itu akan berucap: ‘Amin, dan untukmu kebaikan yang serupa’. Shafwan berkata; ‘Kemudian aku pergi ke pasar, dan di sana aku bertemu dengan Abu Darda, ia lantas membacakan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang sama kepadaku’. (HR. Ibnumajah No.2886)

Dan masih banyak lagi dalil-dalil dari doa-doa yang hampir sama seperti doa diatas.

SELAWAT ISMUL A’ZHOM.

Al-Imam As-Sayyid Syekh Muhammad Taqyudien Ad-Damsiq Al Hanbaly R.a

inilah diantara selawat yang mempunyai banyak fadhilah. Kebesaran dan ke agungan selawat ini telah banyak dibuktikan oleh para Alim Ulama Shalaf,.Syekh Yusuf  bin Ismail An-Nabhani sendiri telah mencantumkan selawat ini didalam kitab beliau Sa’adatuddara’in. Selawat inilah yang sering digunakan sebagai wasilah untuk bertemu dengan Nabiyullah Khidir AS.

Sebelum mengamalkan SELAWAT ISMUL A’ZHOM ini, perlu mendapatkan/di ijazahkan dari seorang guru yang berkaitan/berkenaan. Kemudian sebelum mengamalkan SELAWAT ISMUL A’ZHOM ini, disarankan agar mengirimkan Al-Fatihah untuk Al-Imam Shohibus selawat Syaikh Muhammad Taqyudien Ad-Damsiq, dan semua Rijalul Ghoib, dan semua arwah dari golongan mereka yang suci, juga kepada semua para ahli Taubat, dan semua pemimpin mereka. Kepada Nabi Allah Sayyidina Khidhir AS, dan kepada kehadirat Nabi Besar Muhammad SAW.

INILAH SHALAWAT ISMUL A’ZHOM
 بسم الله الر حمن الرحيم.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM.
اللهم انى اسالك باسمك الاعظم المكتوب من نوروجهك الاعلى الموبدالدائم الباقى المخلد فى قلب نبيك ورسولك محمد
ALLAAHUMMA INNII AS-ALUKA BISMIKAL A’ZHOOMIL MAKTUUBI MIN NUURI WAJHIKAL A’LAA AL-MU-ABBADID-DAA-IMIL BAQIIL MUKHOLLADI FII QOLBI NABIYYIKA WA ROSUULIKA MUHAMMADIN.
واسالك باسمك الاعظم الوحد بوحدة الاحد المتعالى عن وحدةالكم والعدد المقدس عن كل احد
WA AS-ALUKA BISMIKAL A’ZHOOMIL WAAHIDI BIWAHDATIL AHADIL MUTA’AALII ‘AN WAHDATIL KAMMI WAL’ADAD. AL-MUQODDASI ‘AN KULLI AHAAD.
وبحق بسم الله الرحمن الرحيم
WA BIHAQQI BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM.
قل هوالله احد الله الصمد لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا احد.
QUL HUWALLAHU AHAD ALLAHUSH SHAMAD LAM YALID WA LAM YUULAD WALAM YAKULLAHU KUFUWAN AHAD.
ان تصلي على سيدنا محمد سر حياةالوجود والسبب الاعظم لكل موجود صلاة تثبت فى قلبى الايمان وتحفظنى القران.
AN TUSHOLLIYA ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN SIRRI HAYATIL WUJUUDI WAS-SABABIL A’ZHOOMI LIKULLI MAUJUUDI SHOLAATAN TU-TSAB-BITU FII QOLBIL IIMAANI WA TUHAFFIZHUNIL QUR-AAN,
وتفهمنى منه الايات وتفتح لى بها نورالجنات ونورالنعيم ونورالنظر الى وجهك الكريم وعلى اله وصحبه وسلم.
WA TUFAH-HIMUNII MINHUL AYAATI WA TAFTAHULI BIHAA NUUROL JANNATI WA NUURON NA’IIM WA NUURON NAZHOORI ILAA WAJHIKAL KARIIMI WA ‘ALAA ALIHI WA SHOHBIHI WA SALLIM.

Artinya :
YA ALLAH AKU MOHON KEPADAMU DENGAN ASMAMU YANG AGUNG, YANG TERTULIS DARI CAHAYA WAJAHMU YANG MAHA TINGGI DAN MAHA BESAR, YANG KEKAL DAN ABADI, DI DALAM KALBU RASUL DAN NABIMU MUHAMMAD SAW. AKU MEMOHON DENGAN ASMAMU YANG AGUNG DAN TUNGGAL DENGAN KESATUAN YANG MANUNGGAL, YANG MAHA AGUNG DARI KESATUAN JUMLAH, DAN MAHA SUCI DARI SETIAP SESUATU, DAN DENGAN HAK BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM. QULHUALLAHU AHAD. ALLAHUSH SHOMAD. LAM YALID WALAM YULAD WALAM YAKUL LAHU KUFUWAN AHAD. SEMOGA ENGKAU LIMPAHKAN SHALAWAT KEPADA JUNJUNGAN KAMI MUHAMMAD SAW, RAHSIA KEHIDUPAN YANG ADA, SEBAB TERBESAR BAGI SEMUA YANG ADA, DENGAN SHALAWAT YANG MENETAPKAN IMAN DALAM DADAKU, DAN MENDORONGKU AGAR MENGHAFALKAN AL-QURAN, DAN MEMBERIKAN PEMAHAMAN PADAKU AKAN AYAT-AYATNYA, MEMBUKAKAN PADAKU DENGANNYA CAHAYA SURGA DAN CAHAYA NIKMAT, SERTA CAHAYA PANDANGAN KEPADA WAJAHMU YANG MULIA, JUGA KEPADA KELUARGA DAN PARA SAHABATNYA LIMPAHKAN PULA SALAM SEJAHTERA PADANYA.

Catatan dan cara :

Ini selawat As-syekh Al-Arif Al-Imam As-sayyidi Muhammad Taqiuddin Ad-Damsyiq (Shahib Aqidatul Ghaib wa Thariq Rijalul Ghaib Qodasallahu Sirrohu wa Nafa`na bihi.Amin) Tertulis dalam kitab Saadatud Dara`in karya Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhani. Dalam satu risalahnya tentang selawat Ismul A’zhom disebutkan faedah tasarruf dengan selawat ini mengandung rahasia luar biasa, antara lain :

1.  Jika dibaca 100x tiap hari akan mendapatkan kedudukan wali dari Auliya Allah.

2.  Apabila dibaca 1000x tiap hari, engkau akan dapat memberi nafkah secara ghaib. Dengan kata lain bila ada keperluan masukkanlah tanganmu kedalam satu, maka akan engkau dapatkan yang engkau perlukan.

3.  Untuk membinasakan orang zholim, dibaca pada malam sabtu 1000x maka engkau akan melihat keajaibannya, kebinasaannya. (hati-hati jangan sembarangan, boleh kena diri sendiri)

4.  Untuk mencegah perompak dan musuh yang banyak, ambillah segenggam tanah dari bawah telapak kaki sebelah kiri, bacakan shalawat ini 7x, tiupkan pada tanah tersebut (dijampikan) dan lemparkan kearah dimana musuh/perampok berada, akan terjadi kebinasaan pada mereka seketika.

5.  Untuk mengembalikan barang hilang dam melunasi hutang, bacalah tiap hari 7x. Tiap mulai satu kali diniatkan pahala yang engkau baca dihadiahkan keHadratun Rasulullah, keluarganya, sahabatnya, serta pada Rijalul Ghaib dan Ashaabun Naubah dan kepada pemimpin mereka. Dan berniat bila hajatmu tercapai engkau bersedekah dengan makanan dan pahalanya untuk mereka. Atau kau dapat memberi makan orang miskin sebagai terima kasih kepada Allah kerana barokah merekalah dan selawat ini sehingga hajatmu tercapai. Insya Allah.

6.  Untuk sakit kepala, demam, sakit mata, migran (sakit kepala  sebelah)dibacakan pada air mawar 7x dan diminumkan pada sisakit. Insya Allah sembuh!

7.  Untuk melancarkan air susu bagi manusia atau haiwan ternak, ambil air dari mata air (sumur) baca shalawat ini 7x diusapkan pada teteknya dan diminum, maka air susunya akan banyak. Insya Allah.

8.  Untuk kencing tersumbat (kencing batu) dan wanita yang akan melahirkan (susah melahirkan) dibacakan seperti diatas.

9.  Untuk sesak nafas, medu, rasa takut, sering mimpi yang tidak enak/menakutkan, masuk angin, sakit dada, TBC, sulit tidur buatlah air jampi seperti tadi dan dikerjakan/diminum MALAM HARI.

10.  Dibaca untuk perempuan/laki-laki agar cepat menemukan jodohnya, dibikin air diminumkan pasti banyak yang menyukainya dan cepat menemukan jodohnya.

11.  Bila didawamkan/rutin dibaca 100x setiap hari selama 40 hari, engkau akan menjadi seorang Arif mungkin Kasyaf.

12.  Untuk wanita yang menginginkan anak/mandul dibaca di air seperti di atas pada MALAM JUM`AT dan diminumkan kemudian dicampur oleh suaminya pada malam itu juga, insya Allah dia akan hamil.

CARA PENGAMALAN SHOLAWAT INI :

Selawat ini termasuk salah satu selawat yang mempunyai asror yang luar biasa. Ijazah yang ada pada kami adalah dibaca 1 kali setiap ba’da sholat fardhu atau 3 kali setiap shubuh dan maghrib. Jika mempunyai hajat dibaca 100 kali. Sebaiknya malam jum`at. Selawat ini termasuk selawat yang Multi fungsi dengan kata lain dapat digunakan untuk niat apa saja.

Cara mengirimkan/menghadiahkan alfatihah untuk pengarang selawat tersebut :

Ilaa hadrotin Nabiyyil Mushthofa Rasuulillaahi shallallaahu ‘alaihi wasallama wa aalihi wa ashhaabihi wa ilaa hadroti rijaalil ghoibin naubati wa ilaa rotibsihim wa ilaa man ajazani wa ilaa hadrotil imaamil ‘aarifi billahi Asy Syaikh Muhammad taqiyyiddimasyqiy Al Hanbaliy radhallahu anhum alafatihah..

Baca alfatihah 7x

Wallahu a’lam.

Hanya Allah dan Rasulnya yang tahu pasti rahsia Izmul A’zamNYA…

Yang berhajat untuk mengamalkan amalan ini, perlu berguru serta mengambil bai'ah. Apa yang dipaparkan disini sekadar maklumat sahaja, bukannya amalan ilmu yang ingin diamalkan. Carilah guru yang bertauliah dalam amalan ini.

Semoga bermanfaat.

SEJARAH ADAT MINANGKABAU



dijapuik kisah nan lamo disilau riwayat tambo pangka sejarah adat kito.

takalo mulak mulonyo tasabuik rajo nan baduo saibu balain ayah Indojati namo mandehnyo, nan tuo banamo Paduko Basa kudian bagala Datuak Katumangguangan anak Rajo Mauliwarman Dewa, adiaknyo banamo Ketek Sutan Balun anak dek Cati Bilang Pandai bagala Datuak Parpatiah Nansabatang.

Adopun Datuak Katumangguangan anak nan tongga dek ayahnyo, sedangkan Parpatiah Nansabatang urang baranam badunsanak kanduang saibu jo sa ayah.

Tasabuik Datuak nan baduo takato indak sasifat balain pi'ia jo pembawaan. satantang Datuak Katumangguangan urangnyo maha tak ta ago kok murah indak tabali gantiang putuih biang katabuak ditangan baliau tapaciknyo, baliau Parpatiah Nansabatang urangnyo bijak candokio pandai manarah manilantang cati marapek dalam aia bijak maurai manyalasai, manabang indak marabahkan mahampang tak sampai kamuaro kato mufakat mambatasi.

Walau nan kakak kareh Otokrasi si adiak lunak Demokrasi, tapi jikok ditiliak didalami sairiang batuka jalan saiyo balain sabuik sabiduak indak sadayuang. bak puta lenong kilangan balain garak jo arah wujuiknyo mangampo santan, pati tabik minyak ditampuang itulah elok kadipakai.

Dek pandai asa barasa dek tuah sunduik basunduik baliau datuak nan baduo samo maracik manarawang manjalin adat jo limbago, mangko dihimpun tangkai ciek-ciek disusun di atok-atok lalu digantuang ditiang tinggi disangkuik diparan panjang manjadi cupak nan piawai, diumpuak malah Minangkabau manjadi ba lareh-lareh. partamo lareh nan panjang banamo Koto Piliang kaduo lareh nan bunta tasabuik Bodi Caniago, dibuek luhak nan tigo, nan tuo Luhak Tanah Data lambangnyo Kuciang nan kuniang (tando batuah rang babanso), nan tangah iyolah Luhak Agam simbolnyo Harimau sirah (urang bagak bapandirian), nan bunsu Luhak limopuluah maskotnyo sikambiang hitam (urang nan tabah bijaksano saba jo rila pakaiannyo).

Nagari baniniak mamak kampuang dibari banantuo rumah nan gadang batungganai, tasusun takabek arek dikungkuang adat nan ampek dipapek cupak duo rupo kato ampek hukum pun ampek undang dibagi duo puluah. adopun inti pati adat pidoman hiduik kaditompang yaitu:

Bajalan di nan luruih
jalan salangkah madok suruik kok sasek diujuang jalan kumbali kapangka jalan.

Bakato di nan bana
mangecek usah panduto bajanji ijan pamunkia ikara dipagang taguah, kok pasan dipasampai pakirim dipalalu amanah dipaliaro.

Dalam bakorong jo bakampuang
jikok iduik jalang manjalang kok sakik silau manyilau kok mati janguak manjanguak,
tibo diburuak baambauan tibo nan elok baimbauan mandapek samo balabo kok jatuah samo tagamang.

Caro batani bausaho
kasawah basamo samo kaladang barampia ampia taranak samo dipauik baparak samo dipaga.

Caro basosial
lamak diawak katuju dek urang usah nan runciang nan dirauik, kok sayuik bilai mambilai kok kurang tukuak manukuak kok lai bari mambari. dalam badagang baniago, jikok maukua sampai-sampai kalau manimbang cukuik-cukuik jua bali batarang tarang ambiaklah untuang sadang elok.

Dalam bamasyarakaik
kaulu sarantak galah kailia sarangkuah dayuang tarapuang samo anyuik tarandam samo basah, saciok ibaraik ayam sadanciang umpamo basi kok bajalan mairiang kok baiyua maisi.

Sifat mamak
malam mandanga-dangakan siang mancaliak- caliakkan, hilang mancari luluih manyalami hanyuik maminteh, tibo dikalam kamanyigi tantang nan lakuang kamaninjau.

Adaik rang tuo
salah basapo batuka baanjak umpang manyisik, ijan bak kabau mahampang jalan indak nan gadang dari baniah indak nan tinggi dari pucuak arogan kecek rang kini.

Sifat kamanakan
mangecek siang mancaliak-caliak bakato malam mahagak-agak nak tau batanyo nak pandai baraja nan tuo diparmulia nan ketek disayangi samo gadang lawan baiyo.

Sifaik anak dagang
manyauak di ilia-ilia bakato dibawah- bawah dimano bumi dipijak disitu langik dijunjuang dima rantiang dipatah disitu aia disauak,
ijan batandang mambao lapiak.

Sifat parampuan
mato nan usah dipalia muluik nan ijan dipanyinyia bakato marandah kalua bamaso bajalan batolan tarimo suko dinan ado.

banyak nan lain, banyak kalau dibilang ciek ciek dikaka dirantang panjang dibaco sado nan paralu. tasimpan dalam pepatah talipek dalam patitih dikakeh mangko basuo dikambang barunyo nampak tiang dek kito mamahami, itulah Adat Minangkabau.

Kemudian Islam pun datang, sebelum mangaji sarugo jo narako diajakan elok jo buruak halal jo haram, mudarat jo mamfaat.

Mulonyo lai ta amalkan pituah lai taraguak sebab sabunyi dengan Adat, tapi dek caro panyampaian indak jo baso tutua kieh bukan bamisa jo umpamo tembak lansuang manuju tangkai, sahinggo cacek jo ragu pun tibo, datang paringek dari nan tuo "Islam kok kurang basitinah". urang pun tagagok manarimo tatagun langkah pangajian.

Maso bajalan juo, hubungan dagang tambah rami saudagar sarato da'i ado Arab ado Melayu banyak nan datang dari Siak daqwah pun makin sumarak. diajakan tauhid jo aqidah dikaji fiqih jo ibadah, ditunjuakkan sado nan paralu Mubah, ja'is sarato maqruh hadist jo Qur'an sandaranyo.

Mako naiak martabat urang Syara' tageser tuah niniak mamak timbul cemburu urang Adat, dek cameh taimpik pengaruhnyo turunlah pepatah peringatan "Awas urang batandang mambaok lapiak Limau ka kalah dek Binalu".

Dek bijak langkah urang Agamo mancaliak karuah kailiran dijalang kaulu banda, diubek hati nan tagisia disanjuang Pangulu jo Adat nyo, lunak lah hati urang adat manurun batamu pandang Adat elok Syara' pun rancak samo paralu kaduonyo. Sagandiang datuak jo ulama duduak dilapiak nan sahalai turunlah kato nan sabunyi tatuang di dalam pantun :

"Simuncak mati tarambau
kaparak mambao ladiang
lukolah pao kaduonyo
Adat jo syara' di minangkabau
sarupo aua dengan tabiang
sanda basanda kaduonyo".

Ulama balapang dado pangulu bahati lapang, surang turun surang mandaki batamu ditangah janjang. itulah nan dimukasuik dek bunyi pepatah "Syara' mandaki Adat manurun" sebagai lambang toleransi.

Akan tetapi, walau bagandiang samo basanda sagan manyagan kaduonyo. Agamo jalan jo Syara' nyo Adat malenggang jo cupaknyo urang nan indak satujuan, sungguahpun surau lah rami tapi pakau jo dadu jalan taruih manyabuang ayam balansuang juo minum tuak indak bakurang sijundai sabalik kampuang,
Alah tagak Amar ma'ruf tapi alun tacapai Nahi mungkar hutang tak lansai Alim ulama.

Mako lamo bakalamoan, bana nan tidak tabandiangi Adat kok tetap jo lazimnyo dipakai sekedar dek biaso, Syara' kuaso jo kawi nyo kato nan indak urak ungkai hukum bana bakato ciek. Itulahnyo bunyi undang "Adat nan Lazim Syara' nan kawi", Lazim sekedar dek biaso dirubah jo kawi kekuatan. Nan mungkar baransua hilang maksiat samakin lenyap nan Batil kalah dek nan Bana.

Akhirnyo Islam pun ditarimo hinggok Iman semakin taguah kukuah tauhid kian mancakam, Adat pun batambah kokoh tagak dibilai dek Agamo duduak basanda ke syari'at banamo Adat Islamiah sumarak alam Minangkabau.

Sampai masuak ke Istana kedalam daulat Pagaruyuang manjadi rajo tigo selo yaitu : Rajo Alam, Rajo Adat dan Rajo Ibadat, langkok jo basa ampek balai suduik nan ampek Minangkabau yaitu : Bandaro di sungai tarab, Indomo di saruaso, Makudun di Sumaniak dan Tuan kadi di Padang Gantiang. itulah kabinet Pagaruyuang, Sesudah semenjak itu berlaku Syari'at Islam, undangnyo dalam pepatah "Syara' mangato Adat mamakai".

Akhirnyo diateh bukik segitigo nan mangalang ka Tanah Data maunjua ka luhak Agam nan rusuaknyo ka luhak Limopuluah. Mufakatlah urang Minangkabau, itulah inyo "Piagam Marapalam" lah talatak tiang di sandi manjadi undang sampai kini yaitu "Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah".

Bak ijuak nan sabalambang Agamolah tulang saga nyo, umpamo badan batang tubuah syara' lah nyao manggarakkan. jikok nyampang syara' manjauah-jauah Adat kajadi buah dendang elok bunyi lamak tadanga hilang makna hakekatnyo bakcando buyiah guluang ombak.

Itulah Rahmat tak ternilai dari cancang jo tarah urang dahulu, berbahagialah umat Minangkabau mamakai "Adat Basandi syara', Syara' Basandi Kitabullah" hiduik mati dunia akhirat mamagang telong lahia bathin tak mungkin kasasaek lai.

Namun sanyao Adat jo Syara' ado bahinggo jo babateh bukan bak garam dalam aia, sebagai buah fikiran adat lah nyato jangkauanyo pedomanyo alua jo patuik dasarnyo kato mufakat sifatnyo mancari bana, Sedangkan Islam buatan Allah pedomanyo sunah Rosul dasarnyo Kitabullah sifatnyo ubudiyyah.

singkek kato putusan kaji Adat lah tagak jo cupaknyo Syara' pun duduak jo syari'at punyo daulat masing-masing, walau bahinggo jo babateh Minangkabau bukan sekuler, Adat mairiang jalan Syara' satapak indak manyimpang sagarih pantang maranggang tunduak bak roda ka padati. itulah maksud bunyi undang "Syara' Mangato Adat Mamakai" Adat ureknyo di Agamo batang basanda ka Al Qur'an pucuaknyo tak tinggi dari sunah, itulah maknanyo "Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah" pasang sudah paku lah mati jadi pedoman salamonyo.

Namun jikok dicaliak lekok jo liku batamunyo Adat jo Syara' bukan tibo salangkah sampai indak rabah sakali pancuang masak alun sakali param, ajuak mahajuak dahulunyo ragu bacampua jo picayo dalam nan iyo baindakkan.

Alah kasifat dek urang awak dari dulu sampai kini bahwa inyo panyuko jo nan baru, akan tetapi indak garok cando tak harok tagak manyela-nyela mato gilo menilai jo manyimak, walau dipatuik lah katuju pandang lakek hati lah kanai namun dimuko alun kelihatan, pepatahnyo "digamak mangko dipacik dikunyah baru dilulua sabalum mahangguak ba antahkan" nyampang kok lah sudah usua pareso labo nampak rugi tak mungkin baru disinan baiyokan, artinyo : Extra hati-hati kritis teliti dan berparetongan.

Baitulah sikap urang awak manyambuik Islam dahulunyo, enggan, curiga, ragu-ragu kemudian baru baiyokan sampai mamaluak taguah-taguah

Rabu, 27 Juni 2018

LEGENDA MAK LAMPIR

Kredit :KabarNagari.Com


Di Indonesia ada banyak legenda yang cukup mistis dan banyak di percayai oleh masyarakat. Salah satu cerita rakyat atau legenda yang sangat populer di Indonesia adalah tentang mak Lampir. Cerita mak lampir juga semakin terkenal ketika dibuat sebuah film yang memang mengisahkan tentang mak lampir. Cerita mengenai mak lampir saat ini sudah mulai terlupakan meskipun banyak yang percaya hingga saat ini dia masih anda. Jika anda ingin mengetahui mengenai ceritanya maka anda harus mengetahui asal muasal dari sosok Mak lampir.


Kisah dari Legenda Mak lampir ada beberapa versi. Awal mula kisah ini adalah dari sebuah legenda di Sumatra Barat yang di sana terdapat gunung merapi namun di adaptasi hingga menjadi cerita jawa. Cerita dari sosok ini sangat berkaitan dengan kisah tujuh manusia harimau yang juga berasal dari Sumatra. Pada awalnya mak lampir adalah seorang putri dari kerajaan Champa yang berasal dari Vietnam pada abad ke tujuh. Pada awalnya putri ini memiliki wajah yang cantik namun akhirnya dia menjadi buruk rupa. Seorang putri ini mencaintai sesosok pemimpin dari tujuh manusia harimau yang bernama Datuk panglima Kumbang.


Datuk pangima kumbang bertemu dengan Mak lampir yang sedang bertapa di gunung merapi. Di sana di bertemu dengan datuk panglima namun ternyata Datuk panglima harus mati dalam pertempuran. Mak lampir pun merasa sedih dan mencoba untuk menghidupkan kembali datuk panglima namun dengan syarat wajahnya akan berubah menjadi buruk rupa. Karena harapan untuk bisa bersatu dengan datuk panglima Kumbang, dia pun memutuskan untuk melakukannya.


Namun setelah melakukan pertapaan untuk menghidupkan kembali Datuk panglima Kumbang, mak lampir justru sangat menyesal. Datuk panglima tidak mengenalinya dan justru mengatakan bahwa wanita buruk rupa tersebut adalah sosok setan yang menebarkan masalah dan malapetaka di desa. Dari kisah tersebut mak lampir benar benar menjadi sosok yang jahat dan memerangi kebaikan.


Selasa, 05 Juni 2018

SUSI PUDJIASTUTI



Sering mendengar namanya, tapi tidak banyak yang saya ketahui tentang beliau. Namun beberapa saat yang lalu saya baru membaca buku "Untold Story Susi Pudjiastuti" terbitan Kompas tahun 2015. Dari sini saya baru tahu beberapa fakta tentang bu Susi, yg membuat saya makin kagum pada beliau. 


1. Susi adalah anak sulung dari keluarga Haji Karlan yg kaya raya dan jadi tuan tanah di Pangandaran. Meskipun orangtuanya kaya raya, Susi dan saudara2nya tidak pernah dimanjakan oleh orangtuanya. Susi sudah jualan dadar gulung keliling kampung sejak SMP. Adiknya jualan bensin eceran.


2. Susi dikenal cemerlang di bidang Akademik sejak kecil. Ia berhasil masuk ke SMA favorit di Jogja. Saat SMA saja buku bacaannya sudah berat2, misal buku filsafat dan politik berbahasa Inggris. Sayangnya Susi sakit2an dan sering pingsan di sekolah. Selain karena kondisi kesehatan, Susi juga merasa bahwa bersekolah itu tidak cocok untuknya, sehingga akhirnya ia memutuskan untuk drop out di kelas 2 SMA.


3. Setelah berhenti sekolah, berbekal uang 750 ribu hasil menjual perhiasan, Susi mulai menjadi bakul ikan. Kemampuannya makin terasah setelah berjualan ikan bersama suami pertamanya, Yoyok. Meski mereka akhirnya bercerai.


4. Sebagai bakul, Susi dikenang oleh para nelayan karena ia tidak menekan harga dan menawar serendah2nya agar mendapat keuntungan besar. Sebaliknya, Susi justru selalu membeli ikan dgn harga tinggi. Bahkan pelelangan ikan tidak akan dimulai sebelum Susi atau pegawainya datang. Susi memang ingin agar kehidupan nelayan bisa menjadi lebih baik.


5. Tahun 1996 Susi mendirikan pabrik pengolahan ikan yg hasilnya diekspor hingga ke luar negeri. Sejak 1999 Susi mengajukan proposal pendanaan untuk membeli Pesawat terbang, karena ia ingin agar ikan2nya bisa diangkut dgn cepat. Baru di tahun 2004 ide gila itu terwujud dan Susi bisa membeli sebuah Cessna Caravan seharga 20 milyar dgn pinjaman Bank.


6. Tanggal 26 Desember 2004 terjadi Tsunami di Aceh. Di saat orang lain masih rapat tentang pemberian bantuan, Susi sudah bergerak ke Aceh. Pesawat Susi Air tercatat sebagai pesawat pertama dari luar Aceh yg menembus lokasi tsunami, dua hari setelah kejadian. Pesawatnya mendarat di pulau Simeulue yg terdekat dgn pusat gempa. Pesawat Susi Air juga menjadi yg pertama berani mendarat di Lhokseumawe 5 hari setelah kejadian, padahal saat itu tidak ada pesawat yg berani ke sana karena runway retak. Pesawat Susi pula yg pertama mendarat di Meulaboh. Sebelum mendarat mereka terbang rendah sambil melihat situasi runway. Kedatangannya sangat penting karena berdasarkan laporannya lah diketahui bahwa landasan Meulaboh hanya mengalami kerusakan ringan, sehingga pesawat2 lain yg membawa bantuan berani masuk. Pesawat yg dipakai Susi ke Aceh adalah pesawat miliknya satu2nya (ketika itu). Plus itu adalah pesawat baru yg belum diasuransikan. Kalau sampai terjadi kecelakaan, ia akan totally lost. Tapi resiko tinggi berani ia ambil demi membantu orang lain.


7. Tidak hanya memberi bantuan logistik Pasca Tsunami. Susi benar2 berperan besar dalam memulihkan kehidupan masyarakat Simeulue. Susi membangun tenda di pasir pantai agar nelayan berani kembali ke kampungnya lagi. Awalnya warga masih takut dan mereka dituduh gila. Susi terus berupaya  mendampingi nelayan setempat agar kembali berani melaut. Saat itu nelayan di sana masih trauma, alat2 penangkap ikan pun hancur semua. Susi kemudian mengirim Nelayan2 asal pangandaran ke Simeulue untuk berbagi pengetahuan, lengkap dgn pemberian 20 perahu dan alat penangkap Ikan. Juga bensin Gratis. Nelayan setempat diajari cara menangkap Lobster. Lalu Lobsternya dibeli oleh Susi. Awalnya harga pasaran Lobster di sana sekitar 30-45 ribu/kg. Bukannya senang, Susi malah keberatan dan menganggap harga itu terlalu rendah. Susi minta agar semua dibeli dgn harga 80 ribu/kg. Karena harga yang tinggi, warga berbondong2 kembali melaut. Prinsip Susi, cari untung tetap perlu, tapi jangan terlalu banyak agar Nelayan bisa hidup dgn baik. Tidak heran masyarakat setempat menganggap Susi sebagai penyelamat mereka. 😃


8. Saat mengangkut hasil laut, biasanya ada beberapa bangku yg kosong di Pesawat. Bangku2 ini diperebutkan karena gratis. Dari situlah, Susi Air berkembang menjadi maskapai reguler pengangkut orang juga (dan bukan hanya ikan). Tahun 2005, Susi sudah memiliki 3 Pesawat sehingga bisa memulai penerbangan berjadwal dari Medan ke beberapa tempat.


9. Pada tahun 2014, Armada Susi Air sudah berjumlah 49 unit. Sayangnya sulit mendapatkan Pilot Indonesia yg mau bergabung. Pilot2 Indonesia tidak berminat masuk Susi Air karena mereka merasa lebih bergengsi menerbangkan Boeing atau Airbus. Mereka juga gak berminat terbang ke pelosok2 Indonesia. Pilot Asing justru sangat antusias bekerja di Susi Air. Mereka suka alam Indonesia yang Eksotis. Dari 179 Pilot di Susi Air di tahun 2014, 175 orang adalah Pilot asing. Bayangkan, bos yang seorang wanita Indonesia mempekerjakan begitu banyak 'bule' 😄.


10. Susi sangat memperhatikan masalah lingkungan sejak puluhan tahun lalu. Ia meminta Nelayan agar lubang jaring dibuat besar sehingga anak2 ikan tidak tertangkap. Ia minta agar nelayan tidak menangkap Lobster yg sedang bertelur. Ketika nelayan tak juga 'menurut', akhirnya Susi membeli semua Lobster yang ditangkap nelayan, lalu melepas lagi Lobster2 yang bertelur itu ke laut! Ikan langka juga ia beli dgn harga mahal untuk dilepas kembali ke laut. 

Susi juga sangat peduli dan punya kegelisahan besar terhadap kerusakan lingkungan. Ia sering mengambil foto2 illegal logging, illegal mining dan illegal fishing dari atas pesawatnya.


Pencapaian2 Susi memang tak lepas dari sifatnya yang seorang pekerja keras. Di kamus Susi, kata orang2 dekatnya, tidak ada kata "tidak bisa". Sebelum menyuruh orang lain melakukan sesuatu, ia harus melakukan dan menguasainya lebih dahulu.


Beliau ternyata hebat banget ya? 

Senin, 28 Mei 2018

Pohon SAHABI



Pohon Sahabi yang menjadi saksi bisu pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan Biarawan Kristen bernama Bahira. Telah ditemukan kembali oleh Pangeran Ghazi bin Muhammad dan otoritas pemerintah Yordania. ketika memeriksa arsip negara di Royal Archives. 

Mereka menemukan referensi dari  teks-teks kuno yang menyebutkan bahwa Pohon Sahabi Berada di wilayah padang pasir diutara Yordania.


Setelah 1400 tahun berlalu,  pohon ini ditemukan masih hidup dan tetap tumbuh kokoh di tengah ganasnya gurun Yordania bersama beberapa ulama terkenal termasuk Syekh Ahmad Hassoun, Mufti Besar Suriah, Pangeran Ghazi. Mengadakan pengamatan dan ternyata benar pohon tua itulah yang disebutkan dalam catatan biarawan Bahira.


Kini Pohon tersebut dilestarikan oleh pemerintah Yordania dan dipantau secara rutin keberadaannya. 


Keberadaan pohon ini memang cukup unik dan dinilai tidak cocok tumbuh dilingkungan sekitarnya. 

Pasalnya lingkungan sekitar pohon  itu, merupakan tanah kering dan sangat gersang, sementara pohon Sahabi menjadi satu-satunya pohon yang tumbuh subur dengan daun yang rimbun.  


Kondisi ini menentang kegersangan dan ketiadaan warna dari lingkungan di sekitar pohon. Meskipun kekuatan matahari ditengah gurun sangat terik, namun akan terasa teduh ketika berada di bawah pohon ini. 


Tiga manuskrip kuno yang ditulis oleh Ibn Hisham, Ibn Sa'd al-Baghdadi, dan Muhammad Ibn Jarir al-Tabari menceritakan tentang kisah Bahira yang bertemu dengan bocah kecil calon rasul terakhir. 


Saat itu Muhammad baru berusia 9 atau 12 tahun. Ia menyertai pamannya Abu Thalib dalam perjalanan untuk berdagang ke Suriah.


Pada suatu hari, Biarawan Bahira mendapat firasat, kalau ia akan bertemu dengan sang nabi terakhir..   tiba tiba ia melihat rombongan kafilah pedagang Arab, dan melihat pemuda kecil yang memiliki ciri-ciri  sesuai yang digambarkan dalam kitabnya. 


kemudian Bahira mengundang kafilah tersebut dalam sebuah perjamuan. 

Semua anggota kafilah menghadiri  kecuali anak yang Ia tunggu-tunggu. Ternyata. Muhammad kecil sedang menunggu di bawah pohon untuk menjaga unta-unta.


Bahira keluar mencarinya dan ia sangat takjub menyaksikan cabang2 pohon Sahabi merunduk melindungi sang pemuda dari terik Matahari. Dan segumpal awan pun ikut memayungi ke manapun ia pergi.


Bahira pun meminta agar bocah kecil tersebut diajak serta berteduh dan bersantap dalam perjamuan.  Dia pun segera meneliti dan menanyai pemuda kecil ini. dan  menyimpulkan bahwa Dia adalah utusan terakhir yang dijelaskan dalam Alkitab. 


Bahira pun meyakinkan paman anak itu yakni Abu Thalib untuk kembali ke Makkah, karena orang-orang Yahudi tengah mencari Muhammad SAW untuk membunuhnya .


Setelah berselang 1400 tahun kemudian, pohon yang pernah meneduhi Muhammad itu masih berdiri tegak, menjadi satu-satunya pohon yang berhasil hidup di tengah padang pasir gersang.  

Pohon ini secara ajaib diawetkan oleh Allah untuk waktu yang panjang. Namun siapapun masih bisa menyentuh dan berlindung di bawah cabangnya yang senantiasa rimbun.

Jumat, 25 Mei 2018

Imam Ali Bin Abi Thalib r.a

Suatu hari ketika Imam Ali Bin Abi Thalib r.a sedang berada dalam pertempuran, pedang musuhnya patah lalu orangnya terjatuh. Imam Ali berdiri di atas musuhnya itu, lalu meletakkan pedangnya ke arah dada orang itu, lalu Beliau berkata, “Jika pedangmu berada di tanganmu, maka aku akan lanjutkan pertempuran ini, tetapi karena pedangmu patah, maka aku tidak boleh menyerangmu.”


“Kalau aku punya pedang saat ini, aku akan memutuskan tangan-tanganmu dan kaki-kakimu,” orang itu berteriak balik.


“Baiklah kalau begitu,” jawab Imam Ali, lalu Imam menyerahkan pedangnya ke tangan orang itu.


“Apa yang sedang engkau lakukan ??”, tanya orang itu kebingungan. “Bukankah aku ini musuhmu?”


Imam Ali memandang tepat di matanya dan berkata, “EngKau telah bersumpah bila memiliki sebuah pedang di tanganmu, maka engkau akan membunuhku. Sekarang engkau telah memiliki pedangku, karena itu majulah dan seranglah aku”. 


Tetapi orang itu tidak mampu..


“Itulah kebodohanmu dan kesombongan berkata-kata,” jelas Imam Ali.


 

“Di dalam agama Allah tidak ada perkelahian atau permusuhan antara engkau dan aku. Kita bersaudara... Perang yang sebenarnya adalah antara kebenaran dan kekurangan kebijakanmu. Yaitu antara kebenaran dan dusta. Engkau dan aku sedang menyaksikan pertempuran itu. Engkau adalah saudaraku. Jika aku menyakitimu dalam keadaan seperti ini, maka aku harus mempertanggung jawabkannya pada hari kiamat. Allah akan mempertanyakan hal ini kepadaku.”


“Inikah cara Islam?” Orang itu bertanya.


“Ya..!,” jawab Imam Ali, “Ini adalah firman Allah yang Mahakuasa, dan Sangat Unik.”


Dengan segera, orang itu tersungkur di kaki Imam Ali dan memohon, “Ajarkan aku syahadat.” Dan Imam Ali pun mengajarkan syahadat kepadanya.


Hal yang sama terjadi pada pertempuran yang lain. Imam Ali menjatuhkan lawannya, meletakkan kakinya di atas dada orang itu dan menempelkan pedangnya ke leher orang itu. Tetapi sekali lagi Beliau tidak membunuh orang itu.


“Mengapa engkau tidak membunuhku?” Orang itu berteriak dengan marah. “Aku adalah musuhmu. Mengapa engkau hanya berdiri saja? lalu dia meludahi wajah Imam Ali.


Mulanya Imam Ali menjadi marah, tetapi kemudian dia mengangkat kakinya dari dada orang itu dan menarik pedangnya.


Imam Ali menjawab : “Aku bukan musuhmu, Musuh yang sebenarnya adalah sifat-sifat buruk yang ada dalam diri kita. Engkau adalah saudaraku, tetapi engkau meludahi wajahku. Ketika engkau meludahiku, aku menjadi marah dan keangkuhan datang kepadaku. Jika aku membunuhmu dalam keadaan seperti itu, maka aku akan menjadi seorang yang berdosa, seorang pembunuh. Aku akan menjadi seperti semua orang yang kulawan. Perbuatan buruk itu akan terekam atas namaku. Itulah sebabnya aku tidak membunuhmu.”


Lalu orang itu bertanya : “Kalau begitu tidak ada pertempuran antara engkau dan aku?” 


Imam Ali menjawab : “Tidak... Pertempuran adalah antara kearifan dan kesombongan. Antara kebenaran dan kepalsuan, Meskipun engkau telah meludahiku, dan mendesakku untuk membunuhmu, aku tidak boleh melakukannya.”


“Dari mana datangnya ketentuan semacam itu?” orang itu bertanya lagi.

“Itulah ketentuan Allah. Itulah Islam.” Jawab Imam Ali.


Dengan segera orang itu tersungkur di kaki Imam Ali dan mengucapkan dua kalimat syahadat.


"Imam Ali Bin Abi Thalib as berkata pada Malik Alasytar (Gubernur Mesir) : " Wahai Malik..Saudaramu ada dua, satu saudaramu seagama, dan kedua saudaramu sesama manusia."


Salam atasmu Ya Amiril Mukminin.

Minggu, 20 Mei 2018

BAJU LEBARAN CUCU RASULULLAH SAW



Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husain tidak memiliki pakaian baru untuk lebaran,  sedangkan hari raya sebentar lagi datang.

Mereka bertanya kepada ibunya : "Wahai ummah, anak-anak di Madinah telah dihiasi dengan pakaian lebaran kecuali kami, mengapa bunda tidak menghiasi kami … ?"

Sayyidah Fathimah as menjawab : “Sesungguhnya baju kalian berada di tukang jahit".

Ketika malam hari raya tiba, mereka berdua mengulangi pertanyaan yang sama.

Sayyidah Fathimah menangis karena tidak memiliki uang untuk membeli baju buat kedua buah hatinya itu.

Ketika malam tiba, ada yang mengetuk pintu rumah, lalu Sayyidah Fathimah bertanya : "Siapa …?"

Orang itu menjawab : "Wahai putri Rasulullah, aku adalah tukang jahit, aku datang membawa hadiah pakaian untuk putra-putramu".

Maka Beliau pun membuka pintu, tampak seseorang membawa sebuah bingkisan hadiah,

lalu diberikan kepada Sayyidah Fathimah Radhiyallahu ‘anha.

Kemudian beliau membuka bingkisan tersebut, dan ternyata didalamnya terdapat 2 gamis, 2 celana, 2 mantel, 2 sorban, serta 2 pasang sepatu hitam yang semuanya sangat indah.

Lalu Sayyidah Fathimah membangunkan kedua putra kesayangannya dan memakaikan hadiah tersebut kepada mereka.

Rasulullah SAW. datang dan melihat kedua cucunya sudah dihiasi dengan semua hadiah yang terdapat dalam bingkisan tersebut.

Kemudian Rasulullah SAW. menggendong kedua cucunya dan menciumi mereka dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Rasulullah SAW. bertanya kepada Sayyidah Fathimah : "Apakah engkau melihat Tukang Jahit tersebut.…?"

Sayyidah Fathimah menjawab : "Iya, aku melihatnya …".

Lalu Rasulullah SAW bersabda : "Duhai putriku, dia bukanlah tukang jahit, melainkan Malaikat Ridwan penjaga Surga …"

Para penghuni langit dan bumi bersedih jika kedua cucu Rasululullah SAW. bersedih, Malaikat pun bersedih.

PESONA DANAU KEMBAR

Serupa tapi tak sama namun keindahannya sebanding, itulah Danau Di Atas dan Danau Di Bawah di Solok, Sumatera Barat. Kedua danau ini berdamp...