Translate

Jumat, 11 Mei 2018

GANTI PRESIDEN 2019, KEKUATAN DAHSYAT DARI HATI RAKYAT



Minggu demi minggu, dapat dipastikan arus gelombang suara hati rakyat yang mengkristal dalam seuntai bait kalimat "2019 GANTI PRESIDEN" akan semakin menggunung. 


Lebih dari itu spirit "2019 GANTI PRESIDEN" bagaikan munculnya sinar mentari di pagi hari, yang cahayanya dirasakan begitu hangat menerangi suramnya perasaan rakyat yang risau terhimpit beban ekonomi sekaligus membuka cakrawala baru penuh harapan untuk menyongsong kehidupan yang lebih baik dengan kehadiran Presiden baru yang berpihak kepada rakyat di tahun 2019 mendatang.


Di Jakarta, Surabaya, Bandung, Makasar dan berbagai kota lain di republik ini, syair "2019 GANTI PRESIDEN" serentak bergemuruh. Syair yang lahir dari rahim suara rakyat, yang kehadirannya muncul begitu saja secara serentak, tanpa melewati sebuah Komando, melainkan digerakkan oleh ikatan batin yang sama, yaitu keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.


Hari minggu ini, hari minggu depan dan hari minggu  esoknya lagi, secara kasat mata dapat terlihat, gelombang besar gerakan moral "2019 GANTI PRESIDEN" akan semakin terlihat terus membentuk gulungan besar aksi-aksi yang sejatinya tidak pernah secara formil dipersiapkan. 


Aksi-aksi memakai kaos, pin, gelang, topi bertuliskan "2019 GANTI PRESIDEN" mengalir begitu saja tanpa melalui sebuah Komando sebagaimana lazimnya sebuah aksi yang digerakkan secara formil. Tidak ada panita, koordinator ataupun ketua aksi "2019 GANTI PRESIDEN".  Aksi-aksi tersebut muncul begitu saja pada event-event seperti Car Free Day atau kegiatan masyarakat berolah raga di pagi hari.


Masyarakat hanya melakukan kegiatan rutin hari-hari sebagaimana biasanya, hanya saja kemudian mereka sisipkan sedikit "cuitan kecil" suara hati rakyat dalam bentuk kaos, topi, pin, gelang, dan beragam asesoris lain bertemakan "2019 GANTI PRESIDEN".  Namun karena dilakukan secara serentak bersamaan maka "cuitan kecil" tersebut menjadi begitu menggema hingga suaranya terdengar hingga ke telinga masyarakat dunia Onternasional.


Wajar saja jika Presiden saat ini merasa khawatir dan takut dengan kaos "2019 GANTI PRESIDEN", begitu juga halnya dengan partai-partai pengusung Petahana, mereka wajar merasa begitu galau, sebab slogan "2019 GANTI PRESIDEN" bukan lagi hanya merupakan sekedar slogan, tetapi sudah menjadi sebuah gerakan moral yang dapat dipastikan akan meluluh lantak kan seluruh upaya propaganda kampanye petahana dan partai politik pengusungnya.


Negara-negara mitra kerjasama misalnya, sejak saat ini sudah melakukan suspend terhadap investasi, pinjaman dan bantuan luar negeri bagi Indonesia. Berbagai pembiayaan atas proyek-proyek infrastruktur juga ditunda hingga mendapatkan kepastian politik pergantian rezim di tahun 2019 mendatang.


Itu sebabnya kemudian petahana dan partai koalisi pendukungnya melakukan berbagai upaya untuk melakukan normalisasi iklim politik yang tidak memihak mereka. 

Sayangnya berbagai upaya yang dilakukan terbukti tidak efektif dan malah menjadi kontra produktif. Menyumpal mulut beberapa aktivis oposisi dengan sejumlah bayaran dan melakukan strategi pecah belah kekuatan oposisi malah justru berbalik menjadikan kristalisasi kekuatan moral rakyat semakin besar menolak rezim penguasa.


Kini hanya berselang 12 bulan saja menuju Pilpres 2019. Gelombang suara "2019 GANTI PRESIDEN" terus saja semakin besar. Dan rupanya ada efek positif juga yang didapat masyarakat akhir-akhir ini, yaitu menjadi lebih sehat karena rajin olahraga di pagi hari, menciptakan komunikasi sosial yang lebih erat dan menguatkan kebersamaan.   

Sebaliknya di sisi lain, berbagai sentimen negatif terus saja menghujam kredibilitas petahana, koalisi partai dan kelompok pendukungnya. 


Kelak ketika akan sampai pada puncaknya nanti, dari sisi banyaknya jumlah peserta, gelombang aksi 7 juta masa ABI 212 di Monas saat melengserkan Ahok akan menjadi tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan gelombang aksi 120 juta masa "2019 GANTI PRESIDEN" yang akan hadir serentak di seantero wilayah bumi nusantara. Sedang persamaannya adalah aksi akan tetap berlangsung tertib, damai, berahlak, elegan,  tidak anarkis, tidak merusak, didukung secara ikhlas oleh seluruh komponen masyarakat di sekitarnya dan tidak ada rusuh-rusuh akibat rebutan nasi bungkus.


~ Nadya Valose ~

Pegiat Akal Sehat


#2019GantiPresiden🇮🇩

Senin, 07 Mei 2018

SETELAH TERPISAH 40 TAHUN AKHIRNYA ANDRE BERTEMU IBU KANDUNGNYA

Setelah terpisah selama 40 tahun, Anak Indonesia yang diadopsi warga Belanda berhasil bertemu Ibu kandungnya di Pringsewu Lampung... 😭😭




Setelah 40 tahun terpisah, anak Indonesia yang diadopsi warga Belanda bertemu ibu kandung - BBC News Indonesia


BBC Indonesia 04 Mei 2018

Andre Kuik tak dapat menahan tangis ketika pertama kali bertemu dengan ibunya setelah 40 tahun, dia diadopsi warga Belanda sejak berusia lima bulan dan tinggal di Negeri Kincir Angin. Rasa lelahnya menempuh perjalanan dari Belanda ke Pringsewu, Lampung, langsung hilang begitu bertemu dengan ibu kandung, kakak laki-laki dan adik perempuannya untuk pertama kali. BBC Indonesia mengikuti perjalanan Andre dari Belanda ke Lampung.


Bagi Andre Kuik dan pasangannya, Marjolein Wissink, perjalanan ke Lampung pada pertengahan April lalu, merupakan yang ketiga kalinya. Namun berbeda dengan sebelumnya, kali ini dia pasti bertemu dengan ibu kandungnya, Kartini (65 tahun) serta saudara kandungnya.


Perasaannya tak menentu. Setelah tiba di Jakarta setelah terbang sekitar 15 jam dari Belanda, Andre tak dapat tidur di malam hari. Esok harinya, dia dan Marjolein bergegas ke Lampung dengan penerbangan di pagi hari.


"Sangat bahagia, gugup dan saya sangat merasakan mereka sangat dekat," ungkap Andre ketika sampai di Pringsewu, beberapa kilometer dari rumah ibunya.


Kegelisahan tampak di wajah Andre dan matanya melihat ke setiap sudut kampung dari jendela mobil ketika kami semakin mendekati kediaman ibu kandungnya. Dari balik jendela mobil, puluhan warga desa tampak berkerumun dan tampak penasaran menanti kedatangan 'si anak hilang'.


Andre mempercepat langkahnya begitu melihat sosok perempuan kecil berkerudung hitam yang berdiri di depan rumah menyambut kedatangannya.


Keduanya berpelukan erat dan menangis, seluruh keluarga dan juga tetangga ibunya mengelilingi mereka dan ikut menangis.


"Saya merasa ini tidak nyata, " kata Andre.


"Seneng banget, anak hilang iso ketemu meneh (bisa bertemu kembali), iso balik meneh (bisa kembali lagi), anak lanang bisa balik (anak laki-lakiku bisa kembali), " kata Kartini dalam bahasa Indonesia dan Jawa.


Berpisah sejak usia empat hari

Kartini hanya sempat menggendong dan menyusui Andre ketika baru lahir sampai berusia empat hari pada Februari 1978. Ayah Andre, Theo Kohler, yang diperkirakan memiliki darah campuran Jawa dan Eropa, mendesak Kartini untuk meninggalkan anak laki-laki ketiganya di rumah sakit Panti Secanti, Gisting Lampung.


Kartini sempat kembali lagi ke rumah sakit bersama dua anaknya Wely dan Untung, namun tidak dapat menemui anaknya.


"Katanya udah nggak bisa ketemu, sampai di rumah saya ngomong sama suami, marahlah kok ibu ga boleh ketemu anaknya, suami diam saja," ungkap Kartini.


Setelah itu dia tak pernah mendengar kabar bayinya yang tak sempat diberi nama. " Sempat ingin mencari tapi ke mana, saya sempat sakit mikirin anak hilang," ujar Kartini.


Dia terus bertanya kepada suaminya mengenai keberadaan Andre, namun tak pernah mendapatkan jawaban. Ketika hamil anak keempat, Theo meninggalkan Kartini dan tak terdengar kabarnya sampai sekarang.


Pada usia lebih dari empat bulan, Andre diadopsi warga Belanda Jan Kuik dan Mieke Kuik. Dalam dokumen adopsi dan akta notaris, orang tua angkat Andre mendapatkan anak angkatnya dari Yayasan Pangkuan si Cilik di Jakarta yang dipimpin oleh Lies Darmadji pada 23 Juni 1976.


Tak jelas bagaimana Andre bisa berada di Yayasan tersebut ketika masih bayi.


Dari Jakarta, Andre dibawa pasangan Kuik ke Den Ham Belanda. Di sana Andre dibesarkan bersama kakak angkat laki-laki dan perempuan asal Thailand dan adik angkat dari Indonesia.


"Di rumah dibicarakan secara terbuka mengenai masalah adopsi, orang tua saya selalu mengatakan kalau kamu mau kembali ke tanah air kamu, kami akan mendukung," jelas Andre.


Namun semasa kecil, Andre mengaku tak pernah terlalu mempermasalahkan tentang statusnya sebagai anak adopsi.


"Saya selalu (hidup) bahagia dan tidak mempermasalahkan tentang adopsi, tapi saya penasaran mengenai asal saya, wajah saya mirip siapa apakah ayah atau ibu saya, apakah saya punya saudara laki-laki dan perempuan" ungkap Andre.


Saat ini Andre telah mengetahui bahwa dia memiliki dua kakak laki-laki Wely dan Untung serta seorang adik perempuan Dewi Agustina. Salah satu kakaknya, Untung telah meninggal saat masih kecil karena sakit.


"Kalau wajahnya mirip sama ayahnya," kata Kartini sambil menatap wajah anaknya yang ketiga itu. Senyum mengembang di wajahnya.


Andre mengaku lega ketika mengetahui Kartini tidak berniat menyerahkan dirinya dan pernah menyusuinya selama empat hari.


"Saya tahu ia tidak berniat menyerahkan saya," kata Andre.


Dalam kunjungan yang berlangsung selama satu pekan, Andre ingin lebih jauh mengenal keluarganya, melalui makanan, kebiasaan dan pekerjaan mereka, antara lain ikut ke sawah dan melihat pembuatan batu bata, yang menjadi pekerjaan sehari-hari kakak dan adiknya,


"Saya akan belajar bahasa Indonesia, sehingga bisa berkomunikasi secara langsung ketika saya kembali lagi (ke sini) tahun depan," kata Andre.


Sempat mencari tak berhasil

Pada 2013 lalu, Andre dan Marjolein berkunjung ke Indonesia dan dia menyempatkan diri ke Lampung. Kunjungan pertama ke negara asalnya itu meninggalkan kesan mendalam.


"Saya merasa saya berada di komunitas saya sendiri, warna kulit saya sama, keramahan, dan itu terasa mendalam pada diri saya," ungkap Andre.


Setahun berikutnya, Andre dan Marjolein sempat mencari orang tuanya lewat para suster di Rumah Sakit Panti Secanti tempat dia lahir. Meski sempat bertemu dengan seseorang yang mengenal ayahnya, dia tak berhasil menemukan keluargannya.


"Suster di klinik tempat saya lahir, menawarkan diri untuk ikut mencari, kebetulan ada kenalan dari orangtua saya di Gisting, Lampung, dia bisa sedikit cerita tentang orang tua saya," jelas Andre.


Namun pertemuan dengan kenalan ayahnya di masa muda tak memberinya petunjuk berarti untuk dapat menemukan orang tuanya.


"Selain itu, kami sempat juga berhubungan dengan beberapa orang lain untuk mencarinya, karena tak mendapat petunjuk yang jelas, lalu kami berhenti mencari," kata Marjolein.


Meski begitu, Andre tetap menyimpan keinginan bertemu dengan orang tua kandungnya, terutama setelah kelahiran putranya yang kini berusia 1,5 tahun.


Pencarian anak-anak yang diadopsi Belanda

Pada akhir 2017, Andre mendengar kabar dari rekannya di Belanda yang berhasil bertemu dengan orang tua kandungnya di Indonesia. Peristiwa itu membuat Andre kembali melakukan pencarian dengan bantuan Yayasan Mijn Roots.


"Saya berusia 40 tahun dan saya menganggap orang-orang di sini tidak berumur panjang, saya pikir kalau saya tidak menemukan mereka sekarang, kapan lagi," jelas Andre.


Berbekal dokumen adopsi dari orang tua angkatnya, pencarian keluarga kandungnya pun dimulai.


"Kalau dokumen tidak begitu jelas, namun kita dapat informasi dari orang-orang yang waktu itu pernah tinggal dengan orang tuanya, kami merasa yakin dapat menemukan itu," jelas Eko Murwantoro, tim pencari orang tua kandung dari Yayasan Mijn Roots.


Untuk memastikan Kartini merupakan orang tua Andre, Yayasan Mijn Roots melakukan tes DNA dan hasilnya positif.


Andre merupakan salah satu dari 24 anak adopsi warga Belanda yang berhasil kembali bertemu dengan keluarga mereka melalui bantuan Yayasan Mijn Roots.


"Ada yang sudah terlambat tidak menemukan orang tua mereka, namun berhasil bertemu dengan kakak atau adiknya, tapi masih banyak yang belum berhasil juga," kata Eko.


Yayasan Mijn Roots didirikan oleh Christine Verhaagen dan Ana van Keulen tiga tahun lalu untuk membantu anak-anak adopsi menemukan orang tua kandung mereka. Beberapa tahun lalu Lucy Hommels bergabung dengan yayasan ini.


http://www.bbc.com/indonesia/majalah-43940186



Sumber Foto & Video: BBC Indonesia

MENGAPA JOKOWI HARUS DIGANTI. ?



1. Karena Jokowi tidak memiliki kompetensi dasar sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.


2. Karena Jokowi tidak memiliki kapasitas sebagai pemimpin, apalagi untuk level negara dalam teori kepemimpinan Max Weber maupun teori Maxwell.


3. Karena Jokowi memiliki legitimasi yang sangat minim dalam rimba demokrasi modern, khususnya negara yang demokrasi nya masih merangkak seperti indonesia.


4. Karena Jokowi tidak memiliki kapasitas dan dan kompetensi sebagai presiden, tidak memiliki karakter yang kuat dan wibawa yang cukup.


5. Karena Jokowi tidak memiliki Kompetensi dan literasi dalam pemahaman bernegara yang utuh, Jokowi gak paham banyak isu penting, keamanan, politik, budaya, struktur masyarakat, militer, Hub Internasional, dst, Jokowi sangat lemah dalam banyak bidang.


6. Karena Jokowi tidak memiliki arah dan narasi dalam membangun indonesia, oleh sebab itu, negara dibawah Jokowi rentan diselewengkan dan dimanfaatkan demi kepentingan orang orang jahat untuk kepentingan pribadi mereka masing masing.


7. Karena Jokowi tidak memiliki legitimasi politik yang kuat dimata rakyat, dia bukan ketua umum partai berpengaruh, bukan tokoh berkarakter kuat, juga secara de facto gak punya kekuasaan atas mayoritas kursi di parlemen.


8. Karena Jokowi tidak memahami sama sekali kontruksi negara demokrasi modern, juga tidak cakap dalam memahami banyak isu isu krusial dan darurat disebuah negara ketiga seperti indonesia.


9. Karena Jokowi tidak memiliki kemampuan manajerial negara yang baik, selama ini bisa dikatakan, negara ini autopilot dan nahkoda nya gak ada, makanya negara ini saat ini dikelola dengan logika amatiran.


10. Karena Jokowi tidak cakap sama sekali dalam memahami konstitusi dasar negara ini, maka jangan heran, gaya kepemimpinan jokowi hanya sebatas simbolis dan ceremoni nihil makna dan orientasi, jangan heran kalau Jokowi bertindak persis seorang petugas partai bukan pemimpin.


11. Kalau kita merujuk kepada teori kelas Politiknya Dua ilmuan politik besar italia Vilfredo Pareto dan Gestanae Mosca, Jokowi sama sekali gak masuk kategori kelas elit politik yang memiliki keahlian dan kelebihan khusus sebagai elit politik, kelas Jokowi setara dengan kelas rakyat biasa.


12. Kalau kita merujuk kepada teori elit politik dalam logika Samuel P Huntington, bahwa kalangan elit politik cenderung anti sama agama, maka posisi jokowi disini cukup jelas, dia masuk kategori elit politik "karbitan" yang juga tidak paham bahkan cuek sama agama, minimal dia gak peduli dengan isu isu ini dengan bukti nyata banyaknya kasus kriminalisasi agama dan ulama di era jokowi yang belum tuntas.


13. Karena kembali lagi, bahwa sosok jokowi bukanlah sosok yang layak memimpin indonesia, apalagi jika bicara dengan tujuan indonesia yang ingin menjadi negara kuat dan berdaulat, adanya Jokowi di istana justru mengaburkan cita cita besar itu.


14. Karena Jokowi memang belum memiliki cara pandang yang integral juga komperhensif tentang konsep negara ini, makanya saat ini indonesia berjalan tanpa arah, Jokowi hanya ingin dipertahankan oleh mereka yang memiliki kepentingan individu, bisnis dan kelompok, Jokowi bukan diinginkan oleh rakyat, buktinya banyak hasil survei dan jajak pendapat menempatkan sisa elektabilitas Jokowi yang sangat memprihatinkan sebagai petahana, yaitu dibawah angka 40%, ini sinyal kuat Jokowi tidak diinginkan lagi oleh mayoritas rakyat indonesia.


15. Karena Jokowi memang tidak mampu menjadi komunikator juga katalisator bangsa yang bertindak sebagai pemersatu dan perekat bangsa ini, tapi yang ada, sejak jokowi jadi presiden, negara ini justru jatuh kedalam polarisasi sosial politik yang tajam antara muslim mayoritas dengan kalangan pemilik modal yang ingin menguasai NKRI, yang secara gak langsung negara lebih berpihak kepada pemodal daripada kedaulatan suara rakyat.


16. Atas dasar semua alasan diatas, maka sudah sangat darurat mengganti presiden jokowi dengan tokoh lain yang jauh lebih mumpuni dan lebih paham masalah, sudah sangat darurat 2019 ganti presiden dikotak kotak suara, rakyat harus cerdas dan paham akan urgensi hal ini, Indonesia punya banyak stok orang cerdas.


17. Atas dasar semua alasan diatas, maka Mempertahankan jokowi adalah tindakan salah kaprah dalam politik yang akan membawa indonesia menjadi negara yang semakin terpuruk dimasa yang akan datang, kita harus hentikan hal ini lewat hak hak konstitusional yang melekat pada diri kita masing masing.


18. Mari kita ganti presiden, mari kita songsong indonesia baru yang jauh lebih sehat, berdaulat, makmur dan terarah, mari kita bekerja keras 2019 agar indonesia memiliki seorang pemimpin yang cakap, baik dalam logika agama maupun dalam rumus dan nalar negara. []


[Tengku Zulkifli Usman ]

~ Analis Politik, Jakarta

Minggu, 06 Mei 2018

MANFAATNYA JARI KELINGKING YANG TERABAIKAN 



Dari Dr. Eko wahyu


Jari kelingking adalah jari yang paling sedikit digunakan diantara ke 10 jari tangan.

Tapi mungkin sekali banyak di antara kita tidak tahu, bahwa jari kelingking berhubungan erat dengan jantung, usus kecil, rahim, testis, ginjal, kandung kemih dan organ internal lainnya.


Setiap hari gunakan waktu 5 sampai 10 menit utk memijat jari kelingking, dpt mengurangi risiko terjangkit 28 jenis penyakit. 

Efeknya sangat mencengangkan.


28 jenis penyakit seperti: 

Cervical spondylosis (sakit pada tulang tengkuk),

Periarthritis (kaku pd bahu), 

sakit kepala, 

Insomnia, 

Herniasi lumbal, 

Sakit pinggang, 

Anggota tubuh mati rasa,

Tumor, 

Jantung berdebar, 

Tekanan darah tinggi, 

Disfungsi seksual,

Penurunan energi vital,

Endometriosis,

Fibroid rahim, 

Gangguan menopause, 

Sembelit, 

Depresi, 

Amnesia, 

Kegelisahan, 

Kecemasan, 

Daya penglihatan menurun, 

Obesitas, 

Diabetes, 

Penyakit ginjal, 

Frekuensi kencing, 

Retensi urin, 

Hipertrofi prostat, 

Hepatitis, 

Rambut putih , dan lain-lain.


Dengan memijat kelingking secara telaten maka berbagai keluhan di atas Insyaallah dapat dihindari.


*HIPERTROFI PROSTAT*

Orang tua yang menderita pembengkakan prostat, acap kali susah kencing dan bermasalah dengan retensi urin (saat berhenti kencing tapi masih menetes..), 

gunakan tangan kiri memijat sendi kelingking tangan kanan dan sebaliknya, maka akan menyebabkan pengeluaran urin menjadi lancar serta mengurangi volume sisa urin yg menetes.


*Pencegahan MATA PRESBIOPIA dan KATARAK*


Di bagian dasar jari kelingking sebelah luar terdapat titik akupuntur mata presbiopia, setiap hari pagi dan malam pijatlah dgn ibu jari dan jari telunjuk memijat bagian dasar jari kelingking, dapat mencegah mata presbiopia dan katarak.


*PENCEGAHAN KANKER*


Semua jenis penyakit kanker berhubungan dengan jantung, itu sebabnya, memijat jari kelingking dapat mengatur ritme jantung, dapat mencegah semua jenis kanker.


 *PENCEGAHAN UBAN*

Jari kelingking terkait erat dengan ginjal, memijat kelingking dapat menguatkan ginjal, dan menumbuhkan vitalitas rambut, itu berakar pada Qi (dibaca: Ji / energi vital) dari ginjal.


Sering2 memijat titik akupuntur ginjal (shen xue / 腎穴) dari sendi pertama dan titik akupuntur Mingmen dari sendi kedua dari kelingking, efektif terhadap pencegahan uban.


Sekaligus juga dpt mencegah dan menyembuhkan pegal pada pinggang dan nyeri kaki.


Jari kelingking kanan berhubungan dengan ginjal dan lubang anus serta lubang urin, jari kelingking kiri berhubungan dengan kandung kemih, juga terkait dengan paru2, lambung, ginjal, maka itu meminjat jari kelingking dapat menguatkan ginjal. Dalam ilmu memijat telapak tangan, jari kelingking adalah simbol energy intisari.


Jika Anda menemukan jari kelingking berwarna keunguan dan berubah mengeras, ini merupakan sinyal peringatan yang dipancarkan oleh organ dalam, di saat seperti itu, menekan titik akupuntur Shao Chong dan Shao Ze di sebelah bawah kuku jari kelingking, boleh dibilang, selain sederhana juga efektif.


Semoga bermanfaat...

EKSPRESI ORANG TUA DI ALAM KUBUR  KETIKA DI ZIARAHI ATAU DI DOAKAN ANAKNYA*



*Dalam penjelasan kitab al-Ruh, karya Syaikh Ibnu Qayyim al-Jauziyyah* , Apa yang terjadi kepada orang tua ketika Anda berziarah ke makam mereka atau ketika Anda mendoakan mereka?


Syaikh Muhammad al-Syanqithi, berkata: *Semoga Alloh mengampuni keluarga kita yang telah meninggal dunia dan kaum Muslimin yang telah meninggal dunia. Aku tidak mampu menahan tangis melihat betapa perlunya ahli kubur kepada kita. Aku terkesan dan aku ingin semuanya mengetahui hal ini..*


Utsman bin Sawad, ulama salaf, bercerita tentang ibunya, seorang wanita yang ahli ibadah. Ketika ibunya akan meninggal dunia, ia mengangkat pandangannya ke langit dan berkata: “Wahai tabunganku, wahai simpananku, wahai Tuhan yang selalu menjadi sandaranku alam hidupku dan setelah kematiaku, jangan Engkau abaikan diriku ketika mati, jangan biarkan aku kesepian dalam kuburku.” Kemudian ia meninggal dunia.


*Aku selalu berziarah ke makamnya setiap hari Jum’at* . Aku berdoa untuknya, dan memohonkan ampun baginya dan semua ahli kubur di situ. Pada suatu malam aku bermimpi berjumpa dengan ibuku.


Aku berkata: *“Wahai ibuku, bagaimana keadaanmu?”*


Ia menjawab: *“Wahai anakku, sesungguhnya kematian itu adalah kesusahan yang dahsyat. Aku alhamdulillah ada di alam barzakh yang terpuji. Ranjangnya harum, dan bantalnya terdiri tenunan kain sutera.”*


Aku berkata: *“Apakah Ibu ada keperluan kepadaku?”*


Ia menjawab: *“Iya. Jangan kamu tinggalkan ziarah yang kamu lakukan kepada kami. Sungguh aku sangat senang dengan kedatanganmu pada hari Jum’at ketika berangkat dari keluargamu"* . Orang-orang akan berkata kepadaku: *“Ini anakmu sudah datang.”*  Lalu aku merasa senang, dan orang-orang mati yang ada di sekitarku juga senang.”


Basysyar bin Ghalib, ulama salaf pula, berkata: “ Aku bermimpi Robiah al-Adawiyah dalam tidurku. Aku memang selalu mendoakannya. Dalam mimpi itu ia berkata kepadaku: *“Wahai Basysyar, hadiah-hadiahmu selalu sampai kepada kami di atas piring dari cahaya, ditutupi dengan sapu tangan sutera.”*


Aku berkata: *“Bagaimana hal itu bisa terjadi?”*


Ia menjawab: *“Begitulah doa orang-orang yang masih hidup. Apabila mereka mendoakan orang-orang yang sudah mati dan doa itu dikabulkan, maka doa itu diletakkan di atas piring dari cahaya dan ditutupi dengan sapu tangan sutera. Lalu hadiah itu diberikan kepada orang mati yang didoakan itu"* . Lalu dikatakan kepadanya: *“Terimalah, ini hadiah si anu kepadamu.”*


*Seberapa sering kita berziarah ke makam orang tua, keluarga dan guru kita yang telah meninggal dunia?*


*Seberapa banyak kita mendoakan mereka dalam waktu-waktu kita beribadah??*


Ziarah kita dan doa kita sangat penting bagi mereka..


رب اجعلنی مقيم الصلاة ومن ذريتی ربنا وتقبل دعاء ربنا اغفرلی ولوالدي وللمؤمنين يوم يقوم الحساب


Aamiin aamiin yaa Rabb 🙏

Ustadz Abdul Somad Lc. MA


Kajian-kajiannya yang tajam dan menarik membuat banyak orang suka dengan tausiahnya. Ulasan yang cerdas dan lugas, ditambah lagi dengan keahlian dalam merangkai kata yang menjadi sebuah retorika dakwah, membuat ceramah Ustadz Abdul Somad begitu mudah dicerna dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat. Banyak dari ceramah Ustadz Abdul Somad yang mengulas berbagai macam persoalan agama. Dan bahkan bukan itu saja, ceramah Ustadz Abdul Somad juga banyak yang membahas mengenai masalah-masalah terkini, nasionalisme dan berbagai masalah yang sedang menjadi pembahasan hangat di kalangan masyarakat.


Jumat, 04 Mei 2018

Fiqih Menyambut Ramadhan



 “Ilmu sebelum ucapan dan tindakan.” Begitulah kata Imam Ahli Hadits Al-Bukhari. Edisi menjelang Romadhon 1439 H ini redaksi tampilkan beberapa hal umum tentang sifat puasa Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam dalam bulan Romadhon agar kita sudah siap ketika memulainya, bukan baru bertanya-tanya padahal sudah beberapa hari kita dalam bulan puasa. Selamat membaca semoga Alloh subhanahu wata’ala berkenan memberikan hidayah-Nya. Aamiin!!


1. Memperbanyak Puasa Sunnah di Bulan Sya’ban.

Adalah Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam paling banyak melakukan puasa sunnah dalam bulan Sya’ban. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim.


2. Menetapkan Awal Romadhon dan Berakhirnya Dengan Ru’yah

Uswah kita, Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam mengajarkan kita dalam menetapkan tanggal pertama bulan Romadhon dan juga yang lainnya dengan ru’yah bashariyah (dengan mata kepala).

Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam bersabda:“(Mulailah) berpuasa dengan ru’yahnya dan berbukalah (mengakhiri, berhari raya) dengan ru’yahnya. Maka, jika tertutup oleh mendung sempurnakanlah hitungannya menjadi 30 hari).” (HR. Al Bukhari dan Muslim)Penentuan awal bulan ini cukup dengan ru’yah yang didapat/dilakukan oleh seorang Muslim saja. Maka beliau pernah memulai puasa Romadhon dengan ru’yahnya Sahabat Abdullah bin Umar, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dawud, dishahihkan Ibnu Hibban dan Al-Hakim yang disepakati oleh Adz-Dzahabi. Dan pernah juga beliau memulai berpuasa dengan ru’yahnya seorang badui, sebagaimana riwayat Imam Tirmidzi, Abu Dawud, An Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Al Hakim, dan Ibnu Huzaimah.

Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam melarang puasa satu atau dua hari sebelum Romadhon. Kecuali bagi yang biasa puasa, dan puasanya jatuh pada hari-hari tersebut, tannpa ada kaitannya dengan Romadhon sebagaimana dalam Hadits Shahih riwayat Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i.


3. Marhaban ya Romadhon

Uswah kita Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam memberikan kata sambutan dan pesan-pesan ketika bulan Romadhon telah ditetapkan, baik dengan ru’yah atau setelah menggenapkan hitungan bulan Sya’ban. Lantas Beliau memerintahkan Bilal untuk menyerukan perintah puasa kepada manusia.Adalah Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam memberi khabar gembira kepada para sahabatnya dengan bersabda, “Telah datang kepadamu bulan Romadhon, bulan yang diberkahi. Alloh mewajibkan kepadamu puasa didalamnya; pada bulan ini pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-apa’.” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i)

PESONA DANAU KEMBAR

Serupa tapi tak sama namun keindahannya sebanding, itulah Danau Di Atas dan Danau Di Bawah di Solok, Sumatera Barat. Kedua danau ini berdamp...