Translate

Jumat, 04 Mei 2018

Meningkatkan Motivasi dengan Mengingat Mati




Betapa banyak dari manusia saat ini yang lupa dan seolah mereka akan hidup selamanya. Sehingga mereka bermalas-malasan untuk melakukan amal, pelit dalam berinfaq, dan cinta harta dunia. Ini semua dikarenakan lalainya manusia dari kematian. Padahal sering sekali kita mendengar berita kematian seseorang, tak peduli apakah anak-anak maupun orang tua. Jika sudah ajalnya, mereka pasti meninggalkan dunia untuk selamanya.


Hal ini senada dengan firman Alloh subhanahu wata’ala:


“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.”

(QS. An-Nisa`: 78)


Suatu hari Sahabat Umar bin Khattab duduk bersama Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam. Kemudian datanglah seorang sahabat Anshar. Seraya memberi salam ia berkata: “Wahai Rosululloh, mu’min yang seperti apa yang paling utama?”. Beliau menjawab :”Yang paling baik akhlaknya”. Sahabat itu bertanya lagi: “Mu’min seperti apakah yang paling cerdas?” Beliau menjawab: “Muslim yang paling cerdas adalah yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik mempersiapkan diri untuk sesudah kematian itu, mereka itulah orang-orang yang cerdas” (Diriwayatkan Imam al-Qurtubi dalam al-Tadzkirah fi Ahwal al-Mauta wa Umuri al-Akhirah dan dihasankan oleh Al-Albani).


Nabi shollallohu’alaihi wasallam menyebut orang yang ingat kematian dan mempersiapkannya itu sebagai orang cerdas, sebab orang seperti itu mengetahui hakikat hidup, dan menghindar dari tipuan-tipuan kehidupan.


Dalam sebuah hadits lainnya, Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam bersabda: “Perbanyaklah olehmu mengingat-ingat kepada sesuatu yang melenyapkan segala macam kelazatan, yaitu kematian.” (HR. Turmudzi)


Hadits Nabi shollallohu’alaihi wasallam tersebut merupakan nasihat sekaligus peringatan. Bahwasannya mengingat mati itu perintah, sebab orang yang teringat kematian dengan sebenarnya pasti dirinya akan termotivasi untuk mengurangi sifat-sifat tamaknya terhadap dunia dan menghalanginya untuk berangan-angan yang tak berujung. Hadits itu juga peringatan bahwa, betapa sakarotul maut itu sungguh ujian yang dahsyat dan dapat memutus segala kelezatan yang selama ini kita rasakan dalam kehidupan dunia. Tentang dahsyatnya sakarotul maut, mari kita simak firman Alloh subhanahu wata’ala berikut ini:


“Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang dzalim berada dalam tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata), ‘Keluar-kanlah nyawamu”.

(QS. Al-An’am: 93)


Begitulah bagaimana maut itu menjemput orang dzalim. Seperti kulit terkelupas secara pelan-pelan dari ujung kaki hingga kepala.


Mari Introspeksi


Setelah kita mengingat bahwa kematian dapat datang kapan saja, mari kita sejenak introspeksi dan menghisab (hitung) amal kita. Apakah selama ini kita sudah banyak beramal kebaikan atau justru keburukan yang kita lakukan. Sudah cukupkah bekal kita untuk menghadapi kematian? Dan apakah kita yakin kebaikan kita diterima oleh Alloh subhanahu wata’ala, atau justru amal baik kita sia-sia bagai debu yang beterbangan?


Maka segeralah beramal.


Ya.. tak ada waktu lagi bagi kita untuk berleha-leha dan bermalas-malasan dalam berbuat kebaikan. Dan sebenarnya hal ini pernah dikatakan oleh Ibn Umar: “Jikalau engkau berpetang-petang, maka janganlah engkau menanti-nantikan waktu pagi dan jikalau engkau berpagi-pagi, janganlah engkau menanti-nantikan waktu petang – yakni untuk mengamalkan kebaikan itu hendaklah sesegera mungkin. Ambillah kesempatan sewaktu engkau berkeadaan sihat untuk mengejar kekurangan di waktu engkau sakit dan di waktu engkau masih hidup guna bekal kematianmu.” (HR. Bukhari)

AQIQAH KADO TERINDAH SANG BAYI



Sejuntai senyuman merekah dari dua bibir yang senantiasa bertasbih. Bersyukur dengan kehadiran buah hati yang terkasih. Sejuta harapan menjadi dambaan bagi keduanya agar sang buah hati akan menjadi anak sholeh dan berbakti kepada orang tuanya  kelak.


Anak yang sholeh merupakan dambaan bagi setiap orang, sehingga setiap orang tua harus memulai pendidikan tersebut sejak dini. Di antaranya adalah ‘aqiqah. Banyak di antara kaum muslimin yang sudah meninggalkan sunnah ini (‘aqiqah) saat mereka mendapatkan seorang anak. Hal ini terjadi karena banyak kaum muslimin yang sudah menghabiskan uangnya untuk acara-acara perayaan kehamilan, seperti tiga bulanan, tujuh bulan ketika anak masih ada dalam kandungan dan lain sebagainya yang sebenarnya perkara tersebut tidak pernah disyari’atkan dalam Islam.


‘Aqiqah adalah menyembelih hewan untuk seorang anak pada hari yang ketujuh dari kelahiran, ‘aqiqah adalah sebuah perkara yang sangat dianjurkan bagi setiap muslim yang mendapatkan kenikmatan berupa seorang anak. Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam bersabda:


مَنْ وُلِدَ لَهُ وَلَدٌ فَأَحَبَّ أَنْ يَنْسُكَ عَنْ وَلَدِهِ فَلْيَفْعَلْ


“Barangsiapa dianugerahi seorang anak dan menyukai untuk menyembelih hewan untuknya, maka hendaknya ia melaksanakannya.”

(HR. Abu Dawud dan an-Nasa’i)


‘Aqiqah merupakan amal yang memiliki rahasia yang agung yang terwarisi dari penebusan Isma’il dengan seekor domba yang disembelih untuknya.


Kemudian Alloh subhanahu wata’ala menebusnya setelah itu, peristiwa tersebut menjadi sunnah bagi keturuannya, maka jika salah seorang dari mereka dianugerahi seorang anak, disunnahkan menyembelih domba untuknya.

Media Keparat, Konglomerat Bangsat, Didukung Parpol Laknat



By Asyari Usman


Netralitas media-media besar di negeri ini, telah melewati fase sekarat. Mereka kini menjadi keparat. Celakanya, media-media itu adalah milik para konglomerat bangsat. Kondisi ini diperparah oleh kenyataan bahwa mereka didukung oleh parpo-parpol laknat. Inilah yang sedang menjadi bencana sosial-politik di Indonesia yang tak lagi bermartabat. Padahal, dulu terhormat.


Hari-hari ini, media keparat tidak lagi malu-malu berkhianat. Mereka bukannya sibuk memberitakan dua anak usia 10 dan 12 tahun yang tewas ketika berada di arena bagi-bagi sembako (BBS) di Monas (28/4/2018). Mereka malah gencar memberitakan dan membahas secara berlebihan insiden kecil yang dialami oleh ibu-anak ketika mereka berada di tengah para pemakai kaus #2019GantiPresiden. 


Insiden kecil ini terjadi ketika berlangsung Car Free Day (CFD) di Bundaran HI, Jakarta (29/4/2018). Ibu dan anak tsb memakai kaus yang bertuliskan “Dia Sibuk Kerja” –yang menunjukkan dukungan mereka untuk Pak Jokowi.


Insiden yang tak signifikan inilah yang diulang-ulang oleh media keparat milik para konglomerat bangsat. Mereka nyaris tidak memunculkan laporan tentang dua anak yang tewas di tengah bagi sembako yang hanya bernilai 50 ribu rupiah. Dan di tengah tidak adanya peliputan, nasib kedua anak itu bertambah tragis. Kemarin (1/5/2018), polisi mengeluarkan pernyataan bahwa kedua anak itu bukan tewas karena mengantri sembako melainkan karena menderita peyakit mental. Luar biasa! Kesimpulannya sangat menusuk perasaan, terutama perasaan orang tua mereka.


Tetapi, masyarakat tampaknya tidak bisa menerima begitu saja pernyataan polisi. Karena itu, masyarakat perlu meminta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) agar turun tangan melakukan investasi lengkap terhadap insiden kematian kedua anak tersebut. Ini perlu dilakukan mengingat kedua anak itu, menurut ketua RW di lingkungan tempat mereka tinggal, pergi ke Monas dalam keadaan sehat dan membawa kupon sembako. 


Sangat mencengangkan bahwa kematian tragis kedua anak ini tidak dihiraukan oleh media-media yang keparat. Mereka khusyuk membahas insiden ringan ibu-anak yang hanya dikerumuni oleh beberapa pemakai kaus #2019GantiPresiden. Kejadian yang tak penting ini kemudian digoreng habis oleh media keparat untuk memojokkan gerakan #2019GantiPresiden.


Semua sisi peristiwa kecil ini dibahas tuntas dan terus-menerus oleh gerombolan media besar yang dimiliki oleh pemodal besar. Pemodal-pemodal besar yang merampok kekayaan rakyat Indonesia ini. Media-media korup yang beraliran jurnalistik penjilat. Media yang merasa tidak ada masalah kalau Indonesia ini dijarah oleh kekuatan duit lokal maupun asing. Media-media besar yang telah mencapai level khianat.


Insiden yang tak sampai setaraf penjambretan itu, mendapat waktu tayang yang luar biasa panjang di stasiun-stasiun TV keparat. Pemberitaan dan pembahasannya sangat tidak proporsional. Sangat tendensius untuk menghancurkan gerakan #2019GantiPresiden. 


Sebaliknya, kejadian dua anak yang tewas dalam desak-desakan bagi-bagi sembako (BBS) oleh Forum Untukmu Indonesia (FU), nyaris tidak diliputi oleh gerombolan media keparat. Khalayak baru tahu kejadian yang memilukan ini setelah Wagub DKI Sandiaga Uno menceritakan tentang BBS yang merenggut dua nyawa itu. 


Rakyat perlu mengingat media-media keparat, milik para konglomerat bangsat. Mereka antara lain adalah MetroTipu dan koran Med** In, Berita S**u, TV dan koran KomandoPastur plus jaringan T-News, dlsb.


Kita semua harus menceritakan kepada anak-cucu tentang ancaman nyata para pemilik modal konglomerat bangsat. Media-media besar yang keparat itu adalah juga para pengkhianat. Merekalah yang membuat rakyat melarat dengan kehidupan berat.


Hanya TVOne, Republika, dan seglintir yang lainnya, yang masih memiliki pikiran yang waras. 


Kalaulah dendam diperbolehkan, media-media keparat itu pantas diratakan dengan tanah ketika nanti rakyat memilih presiden baru pada pilpres 2019, in-sya Allah. Tetapi, tentu dendam bukan tujuan kita. Keceplosan seperti ini merupakan gumpalan dari kegeraman melihat kelakuan mereka yang tidak lagi menggunakan akal sehat.


Mohon maaf, tidak ada lagi istilah yang lebih tepat dan lebih mulia dari kata “keparat” untuk media-media besar itu; kata “bangsat” untuk para konglomerat serakah itu; kata “laknat” untuk parpol-parpol pendukung konglomerat itu.


(Penulis adalah wartawan senior)

Kamis, 03 Mei 2018

Manfaat Sholat Tahajjud


_*Assalammualaikum warahmatullah......*_


_Ternyata  Banyak Jenis Pemyakit Bisa  Disembuhkan  Dengan  Sholat  Tahajjud_

_*Maasyaa Allah*_


*Sebagai ummat Islam,  pernahkah  kita  berpikir   kenapa  Al Qur'an   memerintahkan   pada  kita  untuk  mengerjakan   shalat  tahajjud ?*


_Firman Allah SWT,"Dan pada sebagian  dari malam,maka sujudlah  kepada Nya dan   bertasbihlah   kepada-Nya   pada   bagian  yang   panjang   di malam hari".( QS . Al Insan  : 26 )_ 


_Setelah   diadakan   penelitian   oleh   sekelompok   dokter   muslim    di  Inggris, Ternyata   sholat  Tahajjud  tak  hanya  sekedar  bernilai  ibadah  sunnah,  namun  juga  bisa  menjadi  terapi   penyembuhan   berbagai  penyakit  kronis._


_Memang,   menurut  sebagian  kaum   awam, shalat  tahajjud   termasuk   salah  satu   sholat   yang   paling berat   untuk   dikerjakan, karena   harus   dilaksanakan   malam  hari   terutama   di sepertiga  malam   terakhir, waktu   yang   sangat  enak   untuk   dibuat  tidur._


_Apakah   kita  memikirkan  kenapa  sholat  tahajjud  dikerjakan  malam  hari,  kenapa  tidak siang  hari  saja ?_


_Ternyata ada  banyak  keajaiban  dibalik  sholat  tahajjud   dan rahasia  waktu  sholat  tahajjud  yang  belum  kita ketahui._


*InSyaa Allah    dengan  mengetahui  keutamaan  sholat  tahajjud  ini   kita   akan   terasa  ringan  mengerjakannya.*


_Dalam   sebuah   hadits   shahih, Rasulullah  SAW   bersabda  :_ 


*"Sholat  tahajjud  bisa  menghapus  dosa,   mendatangkan   ketenangan   dan   menghindarkan   dari   penyakit "( HR . Tirmidzi )*


_Selain   bisa  menyembuhkan  penyakit   ternyata  Sholat Tahajjud  adalah   ibadah  terbaik   setelah  sholat  wajib. Nabi   shallallahu'alaihi   wa  sallam   bersabda :_ 

_"Sebaik-baik   puasa  setelah  puasa Ramadhan   adalah  puasa  pada  bulan   Allah Muharram .   Sebaik baik  sholat  setelah   sholat  wajib   adalah   sholat  malam ".( HR . Muslim )_ 


_*Dan dibawah  ini   adalah  5  Penyakit   Yang   Ternyata  Bisa  Disembuhkan   Dengan  Sholat  Tahajud.*_ 


*1. "Rajin  Sholat  Tahajjud  Bisa  Menyembuhkan   Diabetes"*


Orang  yang  rajin  mendirikan   sholat  tahajjud  di sepertiga  malam   terakhir  akan  terhindar  dari  penyakit  diabetes .   Penelitian   para  dokter   muslim  ini  mengatakan    bahwa   orang  yang   rutin   melakukan   sholat  tahajjud  akan   membuat  kadar   kortisol   dalam   tubuh   seseorang   menjadi  turun.


Seperti  kita  ketahui  salah satu  manfaat  kortisol    adalah   meningkatkan   kadar  gula   darah   dalam tubuh, dengan   cara   menurunkan   metabolisme   karbohidrat. Saat  kortisol   meningkat,   otomatis   kadar  gula  darah  akan  meningkat. Oleh karenanya, sholat  tahajjud  sangat  dianjurkan  bagi   mereka yang menderita  diabetes.   Karena   ketika  rajin   melaksanakan  sholat  tahajud, maka   kadar  kortisol   akan   menurun   secara   natural.


*2. "Mencegah  Gagal  Ginjal, Kencing  Manis  dan  Pembengkakan  Jantung"*


Selain  menurunkan  kadar  gula, manfaat  lainnya  dari  kortisol  adalah   untuk  menghambat  pengeluaran  urine.  Dan   itu  merupakan  jawaban   kenapa  kita  jarang   kebelet  kencing  ketika  tidur  nyenyak   di  malam   hari ? 


Ini  berlaku  pada   semua   orang   kecuali   pada  penderita   diabetes. Hal itu   dikarenakan   ditahan   secara   alami   oleh   kartosil   dalam   tubuh.


Dengan   rajin   melaksanakan  sholat  tahajjud,  maka   kortisol   bisa   diturunkan   dan akan   berimbas  pada  efek   penghambatan   urin   yang   juga   semakin   rendah. Oleh   karenanya,  orang-orang   yang   mengalami   kencing   manis,   pembengkakan  jantung   dan  gagal   ginjal  sangat   direkomendasikan   untuk   mendawamkan   tahajjud, karena   dengan   melakukannya  secara  rutin   bisa   mereduksi   kortisol.


Sewaktu   kortisol   tereduksi,   maka    pembengkakan   tidak   akan  pernah   terjadi   dan   pembuangan   urine  menjadi   semakin  lancar.


*3. "Mencegah  Hipertensi  dan  Hipotensi"*


Dengan melaksanakan   sholat   tahajjud  secara   rutin, tubuh   akan   lebih   mudah   melepaskan   beta   endorsin, serotonin   dan juga  melatonin   yang   diproduksi   oleh   otak.


Inilah   alasan   kenapa   seseorang   bisa   menjadi   lebih  tenang   ketika   merutinkan   sholat   tahajjud.


Ketika  sistem   homeostasis   seseorang   terganggu, maka   sudah   bisa   dipastikan   ia   akan   mudah   mengalami   pusing   dan   sakit   kepala   yang   bisa  menimbulkan   hipertensi   ( tekanan   darah   tinggi ) dan   Hipotensi   ( tekanan  darah  rendah ).


Dengan   melaksanakan   sholat  tahajjud   secara rutin,   maka   ia   akan   mengalami   relaksasi   secara   alami   dengan   kontensitas   yang   penuh. Sehingga   keseimbangan   tubuh   lebih   terjaga   dan   kadar   hipertensi   atau   hipotensi   bisa   diturunkan   dengan   natural   tanpa  meminum   obat- obatan.


*4. "Menjadikan  Seseorang   Lebih  Sabar  dan Tidak  Mudah  Marah"*


Fungsi lain   dari   kortisol   adalah   untuk   menjaga  efek   perasaan   depresi   atau   marah   yang   berlebihan.  Dengan   merutinkan  sholat  tahajjud,  maka   kadar  kortisol   dalam   tubuh  akan   turun   secara   perlahan, tentunya   hal   ini   akan   membuat   hati   seseorang   menjadi   lebih   tenang.


Dengan   hati   yang   tenang   dan sehat, maka   sudah   bisa   dipastikan   tubuh   akan  menjadi   kuat   dan   terjaga.  Oleh   karenanya,   seseorang   yang   rutin   melakukan   sholat   tahajjud, maka   dia   bisa   lebih   nerimo, legowo dan   emosinya   menjadi   stabil .


*5. "Sholat Tahajjud  Merupakan  Kemoterapi  Kanker  Tanpa  Efek Samping"*


_Siapa sih   yang  tidak  takut  sama  efek  samping  yang  ditimbulkan   kemoterapi  kanker ?_ 


_Seperti  kita  ketahui   bahwa  kemoterapi   mengandung   banyak  sekali  efek   samping, seperti   rambut rontok,   kulit  mengelupas, muntah,   ketahanan  tubuh   menurun, gangguan   pencernaan  akut ,   perdarahan  hebat   dan lainnya._


_*Sementara   itu, sholat  tahajjud  merupakan   kemoterapi   gratis   tanpa efek   samping, karena   hanya   dengan  'iman' yang   ada   dalam   hati   seseorang  ia   akan   menjadi   yakin  dengan   pertolongan   Allah  SWT .*_


_Dengan   hanya  meminta   pada  Allah, maka   ia  tidak akan   bergantung   pada  makhluk. Sehingga  pikiran   serta  hati  bisa   menjadi  lebih  rileks.   Keadaan  seperti  ini  akan   membuat  daya   tahan  tubuh   semakin   meningkat  dan   perkembangan  sel   kanker  bisa    diperlambat   bahkan bisa   dihentikan  sama   sekali ._


_Masyaa Allah begitu   dahsyatnya   rahasia  dibalik   Sholat  tahajjud,  sehingga  tak   heran  jika   Rasulullah   SAW   hampir  sama  sekali tak pernah  meninggalkannya ._


_*Semoga  ALLAH Ta'ala  memberikan   keringanan  pada  kita  untuk  bisa   istiqomah   merutinkan  sholat   tahajjud.*_ 


*Aamiin Yaa RobbilAlamin*

Rabu, 02 Mei 2018

PAHLAWAN WANITA BERKERUDUNG SYAR'I YANG TERLUPAKAN


"Kartini" yang tidak pernah dimunculkan profilnya. Pengaruhnya dalam dunia pendidikan begitu nyata. Bahkan sekaliber Al-Azhar Mesir pun terinpirasi dari tindakan beliau. Dan, point yang tidak kalah penting, pakaian anggun dengan kerudung yang menutup dada itu sudah lama ada sebelum Indonesia merdeka.. Allahu Akbar..


Syaikhah Hajjah Rangkayo Rahmah El Yunusiyyah (1900-1969) adalah salah satu pahlawan wanita milik bangsa Indonesia, yang dengan hijab syar'i-nya tak membatasi segala aktifitas dan semangat perjuangannya.


Rahmah, begitu ia biasa dipanggil, adalah seorang guru, pejuang pendidikan, pendiri sekolah Islam wanita pertama di Indonesia, aktifis kemanusiaan, anggota parlemen wanita RI, dan pejuang kemerdekaan Republik Indonesia.


Ketika Rahmah bersekolah, dengan bercampurnya murid laki-laki dan perempuan dalam kelas yang sama, menjadikan perempuan tidak bebas dalam mengutarakan pendapat dan menggunakan haknya dalam belajar. Ia mengamati banyak masalah perempuan terutama dalam perspektif fiqih tidak dijelaskan secara rinci oleh guru yang notabene laki-laki, sementara murid perempuan enggan bertanya. Kemudian Rahmah mempelajari fiqih lebih dalam kepada Abdul Karim Amrullah di Surau Jembatan Besi, dan tercatat sebagai murid-perempuan pertama yang ikut belajar fiqih, sebagaimana dicatat oleh Hamka.


Setelah itu, Rahmah mendirikan Madrasah Diniyah Lil Banaat (Perguruan Diniyah Putri) di Padang Panjang sebagai sekolah agama Islam khusus wanita pertama di Indonesia. Ia menginginkan agar perempuan memperoleh pendidikan yang sesuai dengan fitrah mereka dan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Tekadnya, "Kalau saya tidak mulai dari sekarang, maka kaum saya akan tetap terbelakang. Saya harus mulai, dan saya yakin akan banyak pengorbanan yang dituntut dari diri saya. Jika lelaki bisa, kenapa perempuan tidak bisa?"


Rahmah meluaskan penguasaannya dalam beberapa ilmu terapan agar dapat diajarkan pada murid-muridnya. Ia belajar bertenun tradisional, juga secara privat mempelajari olahraga dan senam dengan seorang guru asal Belanda. Selain itu, ia mengikuti kursus kebidanan di beberapa rumah sakit dibimbing beberapa bidan dan dokter hingga mendapat izin membuka praktek sendiri. 

Berbagai ilmu lainnya seperti ilmu hayat dan ilmu alam ia pelajari sendiri dari buku. Penguasaan Rahmah dalam berbagai ilmu ini yang ia terapkan di Diniyah Putri dan dilimpahkan semua ilmunya itu kepada murid-murid perempuannya.


Pada 1926, Rahmah juga membuka program pemberantasan buta huruf bagi ibu-ibu rumah tangga yang belum sempat mengenyam pendidikan dan dikenal dengan nama Sekolah Menyesal.


Selama pemerintahan kolonial Belanda, Rahmah menghindari aktifitas di jalur politik untuk melindungi kelangsungan sekolah yang dipimpinnya. Ia memilih tidak bekerja sama dengan pemerintah penjajah. Ketika Belanda menawarkan kepada Rahmah agar Diniyah Putri didaftarkan sebagai lembaga pendidikan terdaftar agar dapat menerima subsidi dari pemerintah, Rahmah menolak, mengungkapkan bahwa Diniyah Putri adalah sekolah milik ummat, dibiayai oleh ummat, dan tidak memerlukan perlindungan selain perlindungan Allah. Menurutnya, subsidi dari pemerintah akan mengakibatkan keleluasaan pemerintah dalam memengaruhi pengelolaan Diniyah Putri.


Kiprah Rahmah di jalur pendidikan membuatnya mendapatkan perhatian luas. Ia duduk dalam kepengurusan Serikat Kaum Ibu Sumatera (SKIS). Pada 1935, ia diundang mengikuti Kongres Perempuan Indonesia di Batavia. Dalam kongres, ia memperjuangkan hijab sebagai kewajiban bagi muslimah dalam menutup aurat ke dalam kebudayaan Indonesia. 

Pada April 1940, Rahmah menghadiri undangan Kongres Persatuan Ulama Seluruh Aceh. Ia dipandang oleh ulama-ulama Aceh sebagai ulama perempuan terkemuka di Sumatera.


Kedatangan tentara Jepang di Minangkabau pada Maret 1942 membawa berbagai perubahan dalam pemerintahan dan mengurangi kualitas hidup penduduk non-Jepang. Selama pendudukan Jepang, Rahmah ikut dalam berbagai kegiatan Anggota Daerah Ibu (ADI) yang bergerak di bidang sosial. Dalam situasi perang, Rahmah bersama para ADI mengumpulkan bantuan makanan dan pakaian bagi penduduk yang kekurangan. Ia memotivasi penduduk yang masih bisa makan untuk menyisihkan beras segenggam setiap kali memasak untuk dibagikan bagi penduduk yang kekurangan makanan. Kepada murid-muridnya, ia menginstruksikan bahwa seluruh taplak meja dan kain pintu yang ada pada Diniyah Putri dijadikan pakaian untuk penduduk. 

Selain itu, Rahmah bersama para anggota ADI menentang pengerahan perempuan Indonesia sebagai wanita penghibur untuk tentara Jepang. Tuntutan ini dipenuhi oleh pemerintah Jepang dan tempat prostitusi di kota-kota Sumatera Barat berhasil ditutup.


Terimbas oleh Hajjah Rangkayo Rasuna Said yang terjun ke politik lebih dahulu, dan dengan kondisi Indonesia yang semakin terpuruk oleh penjajah Jepang, akhirnya Rahmah terjun ke dunia politik. Ia bergabung dengan Majelis Islam Tinggi Minangkabau yang berkedudukan di Bukittinggi. Ia menjadi Ketua Hahanokai di Padang Panjang untuk membantu perjuangan perwira yang terhimpun dalam Giyugun (semacam tentara PETA). 


Seiring memuncaknya ketegangan di Padang Panjang, Rahmah membawa sekitar 100 orang muridnya mengungsi untuk menyelamatkan mereka dari serbuan tentara Jepang. Selama pengungsian, ia menanggung sendiri semua keperluan murid-muridnya. Ketika terjadi kecelakaan kereta api pada 1944 dan 1945 di Padang Panjang, Rahmah menjadikan bangunan sekolah Diniyah Putri sebagai tempat perawatan korban kecelakaan. 

Hal ini membuat Diniyah Putri mendapatkan piagam penghargaan dari pemerintah Jepang. Menjelang berakhirnya pendudukan, Jepang membentuk Cuo Sangi In yang diketuai oleh Muhammad Sjafei dan Rahmah duduk sebagai anggota peninjau.


Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Setelah mendapatkan berita tentang proklamasi kemerdekaan langsung dari Ketua Cuo Sangi In, Muhammad Sjafei, Rahmah segera mengibarkan bendera Merah Putih di halaman perguruan Diniyah Putri. Ia tercatat sebagai orang yang pertama kali mengibarkan bendera Merah Putih di Sumatera Barat. Berita bahwa bendera Merah Putih berkibar di sekolahnya menjalar ke seluruh pelosok daerah. 


Ketika Komite Nasional Indonesia terbentuk sebagai hasil sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 22 Agustus 1945, Soekarno yang melihat kiprah Rahmah mengangkatnya sebagai salah seorang anggota. 


Pada 5 Oktober 1945, Soekarno mengeluarkan dekrit pembentukan TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Pada 12 Oktober 1945, Rahmah memelopori berdirinya TKR untuk Padang Panjang dan sekitarnya. Ia memanggil dan mengumpulkan bekas anggota Giyugun, mengusahakan logistik dan pembelian beberapa kebutuhan alat senjata dari harta yang dimilikinya. Bersama dengan bekas anggota Hahanokai, Rahmah mengatur dapur umum di kompleks perguran Diniyah Putri untuk kebutuhan TKR. Anggota-anggota TKR ini menjadi tentara inti dari Batalyon Merapi yang dibentuk di Padang Panjang.


Ketika Belanda melancarkan Agresi Militer Belanda kedua, Belanda menangkap sejumlah pemimpin-pemimpin Indonesia di Padang Panjang. Rahmah meninggalkan kota dan bersembunyi di lereng Gunung Singgalang. Namun, ia ditangkap Belanda pada 7 Januari 1949 dan mendekam di tahanan wanita di Padang Panjang. Setelah tujuh hari, ia dibawa ke Padang dan ditahan di sebuah rumah pegawai kepolisian Belanda berkebangsaan Indonesia. Ia melewatkan 3 bulan di Padang sebagai tahanan rumah, sebelum diringankan sebagai tahanan kota selama 5 bulan berikutnya.


Pada Oktober 1949, Rahmah meninggalkan Kota Padang untuk menghadiri undangan Kongres Pendidikan Indonesia di Yogyakarta. Ia baru kembali ke Padang Panjang setelah mengikuti Kongres Muslimin Indonesia di Yogyakarta pada akhir 1949. Rahmah bergabung dengan Partai Islam Masyumi. Dalam pemilu 1955, ia terpilih sebagai anggota Konstituante mewakili Sumatera Tengah. Melalui Konstituante, ia membawa aspirasinya akan pendidikan dan pelajaran agama Islam.


Pada 1956, Imam Besar Al-Azhar, Kairo, Mesir, Abdurrahman Taj, berkunjung ke Indonesia dan atas ajakan Muhammad Natsir, berkunjung untuk melihat keberadaan Diniyah Putri. Imam Besar tersebut mengungkapkan kekagumannya pada Diniyah Putri, sementara Universitas Al-Azhar sendiri saat itu belum memiliki bagian khusus perempuan.


Pada Juni 1957, Rahmah berangkat ke Timur Tengah. Usai menunaikan ibadah haji, ia mengunjungi Mesir memenuhi undangan Imam Besar Al-Azhar. Dalam satu Sidang Senat Luar Biasa, Rahmah mendapat gelar kehormatan “Syaikhah” dari Universitas Al-Azhar, dimana untuk kali pertama Al-Azhar memberikan gelar kehormatan itu pada perempuan.


Hamka mencatat, Diniyah Putri mempengaruhi pimpinan Al-Azhar untuk membuka Kuliyah Qismul Banaat (kampus khusus wanita) di Universitas Al-Azhar. Sejak saat itu Universitas Al-Azhar yang berumur 11 abad membuka kampus khusus wanita, yang diinspirasi dari Diniyah Putri di Indonesia yang baru seumur jagung.


Sebelum kepulangannya ke Indonesia, Rahmah mengunjungi Syria, Lebanon, Jordan, dan Iraq atas undangan para pemimpin negara tersebut.


Sekembalinya dari kunjungan ke berbagai negara di Timur Tengah, Rahmah merasa bahwa Soekarno telah terbawa arus kuat PKI. Ia merasa tidak nyaman berjuang di Jakarta, kemudian memilih kembali pulang ke Padang Panjang. Rahmah melihat bahwa mencurahkan perhatiannya untuk memimpin perguruannya akan lebih bermanfaat daripada duduk di kursi parlemen sebagai anggota DPR yang sudah dikuasai komunis. Ketika terjadi PRRI di Sumatera Tengah akhir 1958, akibat ketidaksetujuan atas sepak terjang Soekarno, Rahmah ikut bergerilya di tengah rimba bersama tokoh-tokoh PRRI dan rakyat yang mendukungnya.


Pada 1964, ia menjalani operasi tumor payudara di RS Pirngadi, Medan. Sejak itu hingga akhir hayatnya, hidupnya didedikasikan kembali sepenuhnya untuk Diniyah Putri.


Tampak pada foto, pahlawan ini mengenakan hijab syar'i dan baju kurung basiba dengan cara yang anggun, elegan dan modern yang menampakkan kecerdasannya dan kemajuannya dalam berpikir. 


(LuLu Basmah - diringkas dari berbagai sumber)

PROGRAM NASIONAL GERAKAN TERNAK KALAJENGKING

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, menyebut pernyataan Presiden Joko Widodo, soal kalajengking sebagai komoditas dengan harga termahal, dianggap sebagai ide brilian.

Menurut Arief, dengan memaksimalkan masyarakat agar memelihara kalajengking, merupakan usulan yang sangat bagus. Ketimbang menggenjot infrastruktur yang belum tentu menurutnya berguna. ide brilian Pak Joko Widodo yang baru saya dengar untuk mengembangkan industri budidaya kalajengking dibandingkan mau bangun Infrastruktur. Tapi enggak memikirkan dulu atau infrastruktur yang tidak begitu berguna bagi masyarakat dan harus bayar lagi kalau mau menggunakan infrastruktur nya," kata Arief, Rabu, 2 Mei 2018.Arief juga mengusulkan, membantu masyarakat dengan beternak kalajengking, jauh lebih bagus ketimbang Jokowi membagi-bagikan sembako. Mengingat, seperti yang dikatakan mantan Gubernur DKI itu, harga racun kalajengking sangat mahal.Harus Kita dukung ide brilian Pak Joko Widodo ternak kalajengking daripada mendukung investasi asing dengan memudahkan TKA bekerja di Indonesia seperti kebijakan Pak Joko Widodo pada Perpres 20 tahun 2018 yang tidak memberikan dampak untuk membuat rakyat Indonesia menjadi kaya raya," katanya. Arief, beternak kalajengking juga menurutnya jauh lebih bermanfaat ketimbang Jokowi selalu mengandalkan investasi asing.Karena menurut dia, alam Indonesia terlalu sering dihabiskan. Sementara tidak sedikit proyek yang justru menjadi sampah.Gerakan ternak kalajengking harus jadi program nasional oleh Presiden Joko Widodo untuk mengurangi pengangguran dan peningkatan ekspor komoditi pertanian diharapkan Indonesia menjadi pengekspor racun kalajengking terbesar di dunia. Top markotop ide ternak kalajengking Kangmas Joko Widodo," katanya.

RACUN KALAJENGKING OBAT PEREDA NYERI

Salah satu hewan yang memiliki racun paling ditakuti di seluruh dunia adalah racun kalajengking. Bagaimana tidak, selain bisa memicu rasa sakit yang luar biasa, racun beberapa jenis kalajengking juga diyakini mampu membuat kelumpuhan, infeksi parah, atau bahkan memicu kematian. Meskipun terlihat sangat menakutkan, banyak peneliti yang menganggap ada manfaat yang bisa didapatkan dari racun kalajengking. Salah satunya adalah Glenn King yang merupakan ahli biokimia dari University of Queensland, Australia. Berkat penelitiannya, Ia justru menemukan fakta menarik tentang racun kalajengking yang diyakini mampu menjadi obat pereda nyeri.



Sebagai informasi, racun dari kalajengking sebenarnya difungsikan untuk membela diri andai kalajengking sedang merasa terancam. Racun ini akan sangat efektif melumpuhkan hingga membunuh musuh-musuh kalajengking. King pun berusaha keras untuk mencari tahu lebih dalam tentang racun kalajengking ini dan menemukan fakta bahwa racun yang disebut neurotoksin ini ternyata memiliki sifat khas berupa kemampuan untuk menghilangkan rasa sakit.

Menurut King, andai diolah dengan benar, maka racun kalajengking ini bisa menjadi obat alternatif untuk meredakan rasa nyeri atau sakit pada tubuh manusia bagi mereka yang sudah ketergantungan obat-obatan pereda nyeri yang berbasis opioid layaknya morfin, heroin, kodein, oxycodone, hingga hydrocodone. Sebagai informasi, obat pereda nyeri berbasis opioid sudah banyak digunakan semenjak tahun 90an dan sayangnya kini justru kerap disalahgunakan menjadi narkoba yang bisa memicu overdosis hingga kematian.

Dengan adanya penemuan ini, King berharap agar dunia kesehatan pun mulai menggunakan racun kalajengking sebagai obat pereda nyeri kronis di masa depan mengingat obat ini diyakini tidak akan memicu kecanduan layaknya obat-obat pereda nyeri layaknya morfin atau heroin. Hal ini dikarenakan obat pereda nyeri dari racun kalajengking secara efektif akan menargetkan sistem saraf yang ada di luar otak untuk membuat rasa sakit yang ada pada manusia mereda.



Read more:http://doktersehat.com/benarkah-racun-kalajengking-bisa-dijadikan-obat-pereda-nyeri/#ixzz5ELYV1kKZ

PESONA DANAU KEMBAR

Serupa tapi tak sama namun keindahannya sebanding, itulah Danau Di Atas dan Danau Di Bawah di Solok, Sumatera Barat. Kedua danau ini berdamp...